Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Menbud Fadli Zon Buka Pameran Keris di Yogyakarta yang Tampilkan Koleksi Langka

Keris-keris yang ditampilkan dalam pameran itu ada yang dibuat pada masa Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, hingga masa awal Keraton Yogyakarta.

18 Januari 2025 | 11.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambangi pameran keris Pusaka Ageming Satriya yang digelar di Ndalem Yudhonegaran Yogyakarta Jumat 17 Januari 2025. Dok.istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon membuka pameran keris Pusaka Ageming Satriya yang digelar di Ndalem Yudhonegaran, Yogyakarta, Jumat, 17 Januari 2025. Pameran yang digelar hingga 19 Januari ini menampilkan 99 bilah koleksi keris milik para pangeran, kolektor, dan tokoh. Keris-keris itu ada yang dibuat pada masa Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, hingga masa awal Keraton Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fadli Zon, yang dikenal sebagai kolektor keris dan menjabat Ketua Umum Sekretaris Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), tampak kagum dengan deretan koleksi keris yang dipamerkan di kediaman Gusti Bendara Pangeran Hario (GBPH) Yudhaningrat, putra Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono IX itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Keris-keris ini tak hanya simbol keindahan, tapi juga kearifan lokal sekaligus identitas kebudayaan Indonesia," kata Fadli Zon di sela pembukaan itu.

Keris Terbaik dari Tanah Jawa

Ketua panitia pameran, Kanjeng Raden Aryo Tumenggung (KRAT) menuturkan
pameran ini menampilkan keris yang terbaik di Indonesia, terutama keris dari Tanah Jawa. 

"Ada beberapa keris yang mungkin belum pernah dikeluarkan di pameran mana pun," kata dia.

Dalam pameran itu, sejumlah keris koleksi GBPH Yudhaningrat turut dipamerkan. Sebagian koleksi merupakan pemberian dari ayahandanya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Ada keris Kyai Peningset, Kyai Rajah, serta Kyai Sosroguno yang merupakan keris peninggalan para pangeran Keraton Yogyakarta mulai dari masa Hamengku Buwono I, V, VII
VIII dan HB IX.

Sejumlah koleksi langka dalam pameran itu seperti keris-keris dari zaman Kabudan atau era tahun 1100-1200 juga turut dihadirkan. 

Warisan Budaya Dunia

Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Paku Alam X menuturkan keris telah menjadi salah satu warisan budaya adiluhung bangsa Indonesia yang telah diakui dunia melalui UNESCO.

"Keris bukan sekadar benda pusaka namun juga simbol filosofi, kebijaksanaan, dan keagungan nilai-nilai leluhur," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Fadli Zon mengungkap bahwa pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan tentang cita-cita memajuan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia.

"Keris saat ini sudah menjadi warisan agung budaya dunia, sebagai warisan budaya takbenda, pelestariannya menjadi penting," kata dia.

Fadli mengatakan, pihaknya akan lebih banyak lagi mendaftarkan warisan budaya takbenda asal Indonesia agar semakin banyak yang diakui dunia. "Warisan budaya tak benda di tingkat nasional sekarang ini jumlahnya mencapai 2.213," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus