Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyelidikan terbaru dari Kejaksaan Argentina mengungkap bahwa kadar alkohol dalam darah Liam Payne saat meninggal mencapai 2,7 gram per liter—setara dengan 0,27 persen dari total darahnya. Angka ini jauh di atas batas legal di sebagian besar wilayah Amerika Serikat, yaitu 0,08 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Tiga dari Lima Tersangka Kasus Kematian Liam Payne Dibebaskan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari USA Today, selain alkohol, laporan toksikologi menunjukkan adanya jejak metabolit kokain, methylecgonine, benzoylecgomine, dan cocaethylene, serta sertraline, obat antidepresan, dalam tubuh mantan personel One Direction itu. Zat-zat ini terdeteksi dalam 72 jam sebelum kematiannya.
Meninggal Usai Jatuh dari Balkon Hotel
Liam Payne meninggal pada 16 Oktober 2024 setelah jatuh dari balkon kamarnya di Casa Sur Palermo, Buenos Aires. Sejak awal, otoritas Argentina menepis dugaan bunuh diri. Pada November, laporan forensik menyimpulkan bahwa Payne mengalami 25 luka akibat jatuh yang menyebabkan pendarahan hebat di dalam dan luar tubuhnya. Penyidik menduga Payne dalam kondisi tidak sadar sebagian atau sepenuhnya, saat jatuh dari balkon.
Dua Pegawai Hotel Dituduh Pemasok Narkoba
Penyelidikan kasus ini sempat menyeret tiga orang dengan dakwaan kelalaian, tetapi tuntutan itu kemudian dicabut. Fokus kini mengarah pada dua pegawai hotel yang diduga memasok kokain kepada Payne. Menurut laporan USA Today, jaksa menuduh seorang pelayan hotel, Braian Paiz, memberikan kokain kepada Payne dua kali pada 14 Oktober 2024. Seorang staf lain, Ezequiel Pereyra, diduga memasok kokain pada 15 dan 16 Oktobe, saat Payne meninggal. Tuduhan ini didasarkan pada rekaman CCTV dan kesaksian saksi.
Dilansir dari Sky News, rumah Paiz juga dikaitkan dengan aktivitas perdagangan narkoba dan disebut sebagai sumber utama pendapatan keluarganya. Pembelaannya menyatakan bahwa ia memberikan kokain secara cuma-cuma. Namun, jaksa menuding Payne sempat turun ke lobi hotel untuk meminta uang sebelum menerima narkoba. Jika terbukti bersalah, kedua tersangka bisa menghadapi hukuman 4 hingga 15 tahun penjara.
Otoritas Argentina juga menyita uang senilai lima juta peso dari mereka, setara dengan Rp 4 miliar. Pengadilan Banding Argentina sebelumnya telah memutuskan untuk mencabut dakwaan terhadap Roger Nores, teman Payne, serta dua staf hotel, Gilda Martin dan Esteban Grassi karena mereka terbukti tak bersalah.
USA TODAY | SKY NEWS