Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Leonardo DiCaprio mengkampanyekan penggalangan dana sebesar USD 5 juta atau sekitar Rp 71,3 miliar untuk menangani kerusakan akibat kebakaran di hutan Amazon. Bulan lalu, Leonardo DiCaprio bersama Laurene Powell Jobs dan Brian Sheth mendirikan sebuah gerakan sosial bernama Earth Alliance.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui Earth Alliance ini, Leonardo meluncurkan kampanye Amazon Forest Fund pada Minggu, 25 Agustus 2019. "Seratus persen donasi Anda akan diberikan kepada mitra yang bekerja di lapangan untuk melindungi Amazon," tulis Leonardo DiCaprio di akun Instagramnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dana tersebut nantinya akan didistribusikan pada lima kelompok lokal yang bekerja mengatasi masalah kebakaran di hutan Amazon, yakni Instituto Associacao Floresta Protegida, Coordination of the Indigenous Organizations of the Brazilian Amazon, Instituto Kabu, Instituto Raoni, dan Instituto Socioambiental. Kebakaran di hutan Amazon dilaporkan merupakan yang terparah dibanding periode yang sama pada 2018.
Aktor Leonardo DiCaprio mengunggah foto kebakaran hutan Amazon. Instagram
Leonardo DiCaprio sekaligus menjelaskan tentang Earth Alliance. Menurut dia, gerakan ini berkomitmen membantu melindungi kekayaan alam dunia. "Kami sangat prihatin dengan krisis yang sedang berlangsung di Amazon, yang mengganggu keseimbangan iklim, keanekaragaman hayati, dan kesejahteraan masyarakat adat," tulis dia.
Hutan Amazon, kata pasangan Kate Winslet di film Titanic, merupakan rumah bagi 1 juta penduduk dan 3 juta spesies hewan dan tumbuhan. Di tahun ini, setidaknya ada 74 ribu kebakaran yang terjadi di sana. "Peningkatan mengejutkan sebesar 84 persen dibandingkan tahun lalu," kata Leonardo DiCaprio.
Aktor Leonardo DiCaprio mengunggah foto kebakaran hutan Amazon. Instagram
Penebangan hutan dan pembangunan memperburuk keadaan hutan. Terlebih sejak dua minggu terakhir, api terus melahap lahan hijau di hutan tersebut. Hutan Amazon yang disebut sebagai paru-paru Bumi sekaligus rumah bagi 1 juta penduduk dan 3 juta spesies hewan dan tumbuhan, kini dalam kerusakan.