Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Glodok dikenal sebagai kawasan Pecinan terbesar di Jakarta yang sudah ada sejak 100 tahun lebih. Sejak masa pemerintahan kolonial Belanda, kawasan yang berada di Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, ini mayoritas dihuni oleh keturunan Tionghoa. Seperti kawasan pecinan lainnya di dunia, Glodok memiliki budaya Tinghoa yang kental. Uniknya, budaya Tionghoa di kawasan ini berakulturasi dengan budaya Nusantara seperti Betawi, Sunda, dan Jawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menjelang Imlek, kawasan yang masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ini sudah bersolek dengan pernak-pernik meriah seperti lampion merah, kertas Fu, angpao, miniatur pohon sakura, dan miniatur shio. Istimewanya, perayaan Tahun Baru Imlek di sini sering dimeriahkan dengan pesta kembang api yang dilanjutkan dengan barongsai dan tari naga yang legendaris.
Bangunan bersejarah
Selain kemeriahan Imlek, Desa Wisata Pecinan Glodok juga memiliki beberapa tempat yang kaya akan sejarah dan budaya, seperti Klenteng Toa Se Bio atau Vihara Dharma Jaya yang merupakan salah satu vihara tertua di Jakarta, Gereja Santa Maria de Fatima yang dibangun pada abad ke-19 dengan arsitektur bergaya Cina. Pengunjung juga bisa ke rumah Candra Naya yang dibangun pada abad ke-18. Biasanya tempat-tempat tersebut juga dihias meriah untuk menyambut Imlek.
Wisata kuliner
Kawasan Pecinan Glodok juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner. Di kawasan ini terdapat banyak makanan unik dan legendaris. Ada beberapa lokasi untuk berburu kuliner, seperti Petak Enam dan Gang Gloria. Perlu diketahui, di sini juga banyak penjual makanan tidak halal.
Festival Tionghoa
Tidak hanya menjadi tempat untuk merayakan tradisi, Pecinan Glodok yang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 juga memberikan pengalaman berharga bagi masyarakat untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya Tionghoa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Imlek, Glodok juga menjadi tuan rumah untuk sejumlah festival yang semarak seperti Cap Go Meh yang dirayakan dua minggu atau hari ke-15 bulan pertama kalender Lunar, Ceng Beng untuk menghormati leluhur, Tiong Ciu yang merayakan musim gugur, hingga festival romantis Qi Xi yang dirayakan pada hari ke-7 bulan ke-7 penanggalan Tionghoa. Setiap perayaan memberikan wawasan yang mendalam tentang kepercayaan, nilai, dan tradisi yang dilestarikan oleh komunitas Tionghoa di Jakarta.
PUTRI ANI