Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Melestarikan Budaya Lewat Festival Dalang Cilik di Yogyakarta

Puluhan anak setingkat SD dan SMP akan mengikuti festival dalang cilik di Yogyakarta tersebut.

16 Mei 2022 | 06.26 WIB

Seorang peserta festival dalang anak tengah tampil di Gedung Karawitan Fakultas Bahasa Seni (FBS) UNY. Dok. UNY
Perbesar
Seorang peserta festival dalang anak tengah tampil di Gedung Karawitan Fakultas Bahasa Seni (FBS) UNY. Dok. UNY

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar kembali Festival Dalang Cilik 2022 selama lima hari mulai 15 hingga 19 Mei 2022. Tak kurang 30 anak jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dari berbagai daerah di Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah turut dalam gelaran yang dipusatkan di Gedung Karawitan FBS UNY itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak tanggung-tanggung, juri dalam festival anak itu bergelar dosen hingga guru besar atau profesor. Mereka antara lain Suminto A. Sayuti seorang profesor dari Fakultas Bahasa dan Seni UNY. Lalu ada Udreka, dosen Jurusan Seni Pedalangan Fakultas Seni Pertunjukkan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Juga ada dalang sekaligus dosen ISI Surakarta Blasius Subono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Dari 30 peserta yang mengikuti festival ini Jawa Timur mengirim lima peserta, Jawa Tengah sembilan peserta dan Yogyakarta ada 16 peserta," kata Dekan FBS UNY Sri Harti Widyastuti, Ahad, 15 Mei 2022.

Peserta termuda festival ini, yakni Muhammad Krisna Aditya dari Sanggar Bumiretawu Muntilan Jawa Tengah yang masih duduk di kelas 1 SD yang akan tampil pada Rabu, 18 Mei nanti. Dalam festival kali ini, terdapat pula dua dalang wanita, yaitu Sadu Pramesi siswa kelas 6 SDN 1 Gayam Sukoharjo dan Budiana Penty Widya Nada siswa kelas 8 SMPN 1 Temon Kulonprogo.

Sadu Pramesi sendiri merupakan putri Ki Wiji Santoso yang merupakan dalang kawakan.

Ketua panitia festival dalang itu, Sukisno, mengatakan ada empat kriteria yang dinilai para juri, yaitu antawacana, cerita, sabetan dan iringan. "Antawacana merupakan percakapan pada pentas wayang yang berupa dialog, atau bahasa isyarat lainnya," kata dia.

Rektor UNY Sumaryanto mengatakan
festival dalang sebagai upaya mempertahankan dan mengembangkan ilmu dan budaya tradisi. "Para dalang anak ini yang akan berkiprah menjadi penerus dalang-dalang senior saat ini,” katanya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus