Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Mengenal Jagoan Kopi: Kopi Gangga Lombok dan Kopi Arabika Sembalun

Mmenjadi salah satu potensi lokal yang bisa dijadikan andalan daerah yang memanfaatkan kopi untuk memperkuat pariwisata NTB.

22 November 2021 | 23.29 WIB

Ilustrasi kopi (pixabay.com)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi kopi (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Lombok -Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menonton balapan motor World Superbike di Sirkuit Mandalika.

Selain itu, Ganjar Pranowo menyempatkan menyicipi kopi Lombok dan kuliner khas Lombok lainnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kopi menjadi salah satu potensi lokal yang bisa dijadikan andalan daerah. Salah satu daerah yang memanfaatkan kopi untuk memperkuat pariwisata NTB. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pulau Lombok terkenal dengan kopi Lombok yang menjadi salah satu komoditi pariwisata di NTB.  Kopi Lombok memiliki beberapa jenis, yaitu Robusta dan Arabika.

Gangga Lombok

Salah satu nama kopi dari Lombok yang sudah mendunia adalah Gangga Lombok. Kopi jenis Robusta ini memiliki cita rasa lebih lembut. Dilansir dari Tempo, kopi jenis ini telah terkenal hingga Korea Selatan dan Irlandia. 

Ciri khas dari kopi Gangga Lombok ini adalah rasanya yang soft. Kopi ini dinilai memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri, yakni empat varian cita rasa. Di antaranya adalah rasa gula merah, coklat, leci, dan karamel. 

Kopi Arabika Sembalun

Salah satu kopi yang cukup menarik adalah kopi Arabika Sembalun. Kopi ini memiliki kemasan dengan balutan kertas berwarna emas yang menarik dipandang oleh mata. Label di bagian depan kantong kopi Arabika Sembalun tersebut ditulis “Kopi Sembalun” yang menunjukkan ciri dari kopi tersebut. 

Walaupun popularitasnya masih kalah dibanding kopi lainnya yang ada di Indonesia, namun cita rasa kopi Sembalun ini tidak kalah enaknya. Cita rasa asamnya yang kuat membuat orang yang mencicipinya langsung ketagihan. 

Dilansir dari Tempo, kopi Arabika Sembalun sempat ditanam oleh warga pada tahun 1962 melalui program pertanian dan perkebunan sejenis Kredit Usaha Tani (KUT). Namun, pada tahun 1967 para petani tidak sanggup membayarnya, hingga akhirnya mereka memberikan lahan kopinya kepada negara. 

Kopi Arabika Sembalun itu merupakan varietas Sigaruntangyang ditanam pada 1962. Varietas Sigaruntang itu berasal dari Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Tidak mengherankan kualitas yang dihasilkan oleh kopi Arabika Sembalun itu memiliki kualitas di atas rata-rata. Jadi mana yang jadi kebutuhan untuk menyapa pagi kopi lombok dan kopi lembur. 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus