Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat menggandeng Hotel Sheraton Senggigi Beach Resort menggelar pentas jazz and blues di tepi pantai Senggigi. Acara yang berlangsung pada Sabtu malam, 6 November 2021 ini untuk menunjukkan kalau Senggigi bisa menjadi salah satu tempat bersantai wisatawan World Superbike 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Saepul Ahkam mengatakan, sengaja membuat event setiap pekan di Senggigi untuk menyambut agenda World Superbike. Mulai dari rangkaian acara Festival Pesona Sengigi di sepanjang Oktober 2021, berlanjut dengan acara-acara berikutnya, termasuk Jazz and Blues Night ini, untuk menghibur wisatawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mari membuat kawasan Senggigi di Lombok Barat bergemuruh dengan event yang menjadi daya tarik dan kebanggaan kita," kata Saepul pada Sabtu. Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, menurut dia, berusaha menghidupkan kembali pariwisata melalui aktivitas di hotel-hotel di sepanjang kawasan wisata Senggigi.
General Manager Sheraton Senggigi Beach Resort, Tezar Mirza apresiasi upaya pemerintah untuk membangkitkan kembali industri pariwisata di Senggigi yang terpuruk karena pandemi Covid-19. "Acara seperti ini perlu untuk menambah daya tarik bagi wisatawan," katanya.
Sejumlah musikus yang tampil dalam Jazz and Blues Night antara lain Suradipa & Friends, Ary Juliant, Pipiet & The Maiqkanes, dan Lombok Blues Community. Seorang personel Pipiet & The Maiqkanes yang tampil pada malam itu adalah Bintang Pablo Armadhan yang meniup terompet.
Penampilan Bintang Pablo Armadhan bersama Pipiet & The Maiqkanes dalam Jazz and Blues Night di Tepi Pantai Senggigi pada Sabtu malam, 6 November 2021. Dok. Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat
Bintang yang berusia 11 tahun ini adalah keturunan Benny Pablo, pemain alat musik tiup ternama Indonesia yang tampil dalam program Chandra Kirana di stasiun TVRI era 1980-1990-an. Ibunda Bintang, Pipiet Tripitaka mengatakan, hanya Bintang yang meneruskan darah seni sang kakek menjadi pemain alat musik tiup.
"Saya mengenalkan dia alat musik tiup sejak berusia dua tahun hingga kini duduk di kelas V SD," kata Pipiet. Selain pandai meniup terompet, Bintang yang lahir di Bandung, Jawa Barat, ini juga mahir bermain drum, gitar, dan bernyanyi.
Seorang penonton yang hadir dalam jazz and blues Senggigi, Diana gembira karena bisa menikmati dan terhibur dengan acara tersebut. "Kegiatan ini bagus sekali, apalagi dalam tahap pemulihan pariwisata," ucapnya.
Baca juga:
Rute Indah Triatlon di Lombok NTB, Mulai dari Gili Air - Senggigi - Mandalika
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.