Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ozzy Osbourne, salah satu legenda musik rock yang saat ini berusia 76 tahun, mengungkap perjalanannya saat kecanduan alkohol dan narkoba. Dilansir dari ENews, mantan vokalis band heavy metal Black Sabbath itu bahkan bercerita tentang kebiasaan ekstremnya selama Natal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ketika saya masih minum alkohol dan benar-benar kacau, saya membeli sebuah tong berisi 28 galon alkohol hanya untuk saya sendiri,” ungkapnya. Bagi Ozzy, Natal bukanlah momen kebahagiaan seperti bagi kebanyakan orang. Saat itu, ia justru sangat membenci Natal. “Saya menghabiskannya bahkan sebelum malam Natal tiba,” kata laki-laki yang dijuluki Prince of Darkness atau Pangeran Kegelapan itu.
Usaha Ozzy Osbourne Bebas dari Kecanduan
Ozzy telah lama dikenal terbuka tentang perjuangannya melawan kecanduan alkohol dan narkoba, yang telah menjadi bagian dari hidupnya sejak 1970-an. Saat ini, Ozzy menyebut bahwa kebiasaan lamanya dengan alkohol itu telah ia tinggalkan. Namun, musisi asal Inggris itu mengaku belum sepenuhnya bebas dari pengaruh zat adiktif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam podcast The Madhouse Chronicles yang rilis di iHeartRadio pada September 2024, Ozzy mengungkap bahwa ia masih menggunakan ganja sesekali. “Saya kadang memakai sedikit ganja,” ujarnya. Ozzy juga berbicara tentang pengalamannya mencoba ketamin—obat yang awalnya diresepkan oleh dokter untuk mengatasi rasa sakit. “Dokter memberikan sedikit saja, tapi itu cukup untuk menghidupkan kembali sesuatu dalam otak saya,” kata dia.
Kendati demikian, peran istrinya, Sharon Osbourne, tak bisa diabaikan. Ozzy mengaku bahwa hingga saat ini Sharon adalah kekuatan di balik upayanya untuk tetap bertahan. “Itu akan membuat hidup saya sangat sulit jika saya tidak mencoba berubah,” ujarnya.
Dampak Kecanduan pada Keluarga
Ozzy tak pernah menutupi dampak kecanduan terhadap keluarganya. Sharon, yang juga manajer sekaligus pendamping hidup Ozzy selama lebih dari empat dekade, kemudian mengisahkan perjuangan mereka.
Ia mengaku pernah kehilangan harapan terhadap kecanduan yang dialami suaminya itu. “Awalnya, saya pikir setiap kali ia masuk rehabilitasi, ia akan sembuh. Tapi setelah empat atau lima kali, saya mulai menerima bahwa mungkin ia tidak akan pernah berubah,” tutur Sharon, dalam wawancara dengan Variety pada 2021.
Namun, momen yang mengubah hidup Ozzy datang dari Jack Osbourne, putranya. “Kami bertengkar. Saya bilang, ‘Apa pun yang kamu mau, akan saya berikan.’ Lalu Jack menjawab, ‘Bagaimana dengan seorang ayah?’” ucap Ozzy. Kata-kata itu seperti pukulan keras untuknya. Momen tersebut lalu menyadarkan Ozzy bahwa ketergantungan adalah penyakit yang sangat egois.
“Saya menyadari bahwa selama ini saya memberikan segalanya—kecuali kehadiran seorang ayah,” ucapnya. Ozzy mengakui bahwa kecanduannya berakar dari rasa ketidakpuasan mendalam terhadap dirinya sendiri. “Saya telah meraih banyak kesuksesan dalam hidup, tapi saya tidak pernah merasa baik tentang diri saya sendiri,” kata dia.
Sejak remaja, ia mencoba berbagai cara untuk melarikan diri dari perasaan buruk—mulai dari menghirup uap bensin hingga menyalahgunakan obat-obatan keras. “Jujur saja, saya seharusnya sudah mati ribuan kali,” ujarnya. Namun, Ozzy juga menyadari bahwa perubahan harus datang dari dalam dirinya sendiri. Ia menyebut pemulihan sebagai proses egois, tapi diperlukan.
“Jika kamu tidak pulih, kamu tahu apa yang akan terjadi,” ungkapnya. Ozzy mengingatkan bahwa pemulihan adalah hal yang tak bisa ditunda. Ia juga mengajarkan putrinya, Kelly, yang sempat meragukan manfaat hidup tanpa alkohol. Ozzy menilai, jika seseorang kembali minum setelah lama berhenti, rasa bersalah yang muncul akan menghancurkan diri mereka—dan untuk mengatasi rasa bersalah itu, mereka justru akan minum lebih banyak. “Siklusnya tak pernah berakhir,” ujar Ozzy.
ENEWS | IHEART RADIO | VARIETY
Pilihan Editor: Ozzy Osbourne Optimis Bisa Hidup 10 Tahun Lagi setelah Didiagnosis Tumor Tulang Belakang