Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Menyusuri Hutan Mulu Sarawak, Melihat Penampakan Abraham Lincoln dari Dasar Gua Rusa

Deer Cave, salah satu dari gua terbesar di dunia, terletak di Taman Nasional Gunung Mulu, Sarawak, salah satu situs warisan dunia UNESCO.

5 Juli 2024 | 16.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gua Rusa di kawasan Taman Nasional Mulu, Sarawak, Malaysia. TEMPO/Joniansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Sarawak - Sebuah patung batu besar menyerupai wajah manusia terlihat jelas dari dasar Deer Cave atau Gua Rusa di kawasan Taman Nasional Gunung Mulu, Sarawak, Malaysia. Cahaya samar-samar yang masuk dari mulut gua menciptakan siluet wajah manusia lengkap dengan rambut ikal, hidung mancung dan dagu serta bibir. Sileut itu menggambarkan sosok menyerupai Presiden ke-16 Amerika Serikat Abraham Lincoln yang terpahat secara alami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Lihat itu wajah Abraham Lincoln," ujar pemandu wisata dari Sarawak Park, Maria Easter Sylvester, saat berada di dalam gua itu pada Senin, 1 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Patung alami itu  terbentuk dari aliran air yang perlahan-lahan mengikis batu kapur selama ribuan tahun lalu.

"Patung alami ini terbentuk dari aliran air yang perlahan-lahan memahat batu kapur selama berabad-abad," kata Maria yang tidak merinci secara pasti asal-usul patung batu sehingga disebut mirip dengan Abraham Lincoln itu. 

Batu pahatan wajah yang disebut mirip Abraham Lincoln itu terlihat jelas dari dasar gua yang memiliki variasi ketinggian 196,64 meter itu.  

Sieut patung batu yang disebut menyerupai Presiden Amerika ke 16 Abraham Lincoln di Deer Cave atau Gua Rusa di kawasan Taman Nasional Mulu, Sarawak, Malaysia. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO

Menelusuri Gua Rusa 

Gua Rusa atau disebut juga Luyang Payau terkenal karena ruang dalamnya yang luas dan atap yang menjulang tinggi. Tempo berkesempatan menelusuri gua sepanjang 2.160 meter itu pada Senin, 1 Juli 2024. Mengenakan sandal gunung, jas hujan, dan senter, kami berjalan berlahan memasuki gua.  

Jalan ke dalam gua berkelok-kelok mengikuti kontur alami lantai gua, sehingga dapat menjangkau lekukan dan sudut gua yang indah.  

Suasana Dalam Gua Rusa 

Saat memasuki gua, pengunjung disambut dengan lorong luas yang menjulang tinggi dengan stalaktit dan stalakmit yang menjuntai dari langit-langit dan lantai gua, yang menciptakan pemandangan indah nan spektakuker. Cahaya alami yang masuk melalui celah-celah di atap gua menciptakan permainan bayangan yang memukau, menambahkan nuansa misterius dan kecantikan alaminya. 

Lampu senter akan sangat membantu pengunjung untuk melihat lebih dalam sudut sudut gua dan bentukan batu-batu dalam gua. Formasi stalaktit dan stalagmit yang spektakuler memberikan sentuhan dramatis pada lanskap gua yang megah ini.  Beberapa formasi batu kapur  membentuk struktur yang mirip dengan manusia, hewan seperti rusa, yang memberi nama pada gua ini. 

"Formasi batuan yang spektakuler ini terbentuk secara alami dari deposisi mineral yang lambat, membentuk struktur yang unik dan indah yang telah terbentuk selama ribuan tahun," kata Maria.  

Semakin masuk ke dalam hingga ke dasar gua, udara terasa lembap dan dingin disertai embusan angin dari dalam gua. Di beberapa titik terdengar gemericik air dari aliran sungai kecil yang mengalir melalui gua, menambahkan sentuhan alami yang menenangkan di tengah keheningan. 

Deer Cave memiliki ruang dalam yang sangat luas, dengan atap yang tinggi menjulang dan terjal. ua ini juga merupakan rumah bagi jutaan kelelawar yang hidup di dalamnya. Dengan menggunakan lampu senter,  dari dasar gua terlihat jutaan kelelawar bergelantungan di langit-langit gua. Jutaan kelelawar yang menempel di langit gua menciptakan bayangan hitam yang besar dan panjang.   

Cerita Nama Gua Rusa 

Deer Cave, salah satu dari gua terbesar di dunia, terletak di Taman Nasional Gunung Mulu yang terdaftar sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO. 

Gua ini merupakan bagian dari kompleks gua di kawasan Taman Nasional Gunung Mulu yang terbentuk dari batuan kapur yang sangat tua. Gua ini terbentuk jutaan tahun lalu akibat erosi air terhadap batuan karst. 

Menurut Maria, Deer Cave atau Gua Rusa, dinamai demikian karena di gua ini sering ditemui ratusan rusa ekor putih yang masuk ke dalam gua untuk mengambil garam. "Rusa rusa ini datang dari dalam hutan Mulu, mereka datang di waktu waktu tertentu untuk menikmati garam di dalam gua," kata Maria. 

Jalan masuk ke dalam Deer Cave atau Gua Rusa di kawasan Taman Nasional Gunung Mulu, Sarawak, Malaysia. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Detik-detik Jutaan Kelelawar Keluar Gua 

Menjelang malam adalah waktu keluarnya jutaan kelelawar yang menghuni Gua Rusa. Pengunjung dapat menyaksikan detik-detik kelelawar keluar dari persembunyiannya dari tempat khusus yang berjarak sekitar 500 meter dari mulut gua. 

Jutaan kelawar membentuk berbagai formasi keluar dari lubang lubang di atas gua menciptakan pemandangan yang memukau di langit Mulu. 

Gerakan massal kelelawar saat mereka meninggalkan gua untuk mencari makan ini terdengar seperti putaran angin yang kencang. 

Rute Menuju Deer Cave 

Gua Rusa berdekatan dengan Lang Cave atau Gua Lang. Untuk menuju mulut gua ini, pengunjung harus berjalan kaki menyusuri hutan Mulu di Sarawak sepanjang 3,7 kilometer. Jalan setapak yang mengarah ke gua membawa pengunjung melewati hutan hujan yang indah dan pemandangan yang memukau.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus