Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cina dan Singapura memiliki kesepakatan bebas visa bagi kedua warga negara. Namun, banyak turis Cina berpikir dua kali untuk ke Singapura karena liburan ke negara tersbeut dinilai mahal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Singapura menawarkan bebas visa selama 30 hari kepada wisatawan Cina mulai 9 Februari dengan harapan dapat menarik wisatawan dari pasar terbesar di dunia. Namun biayanya yang mahal dan permasalahan lainnya selalu menjadi perdebatan di media sosial Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang netizen, Yanyi Elaine dari Provinsi Anhui, Cina, menulis di akun Weibo-nya yang memiliki lebih dari 11.000 pengikut. "Kota ini dikenal sebagai ibu kota denda. Mengapa saya pergi ke sana? Bepergian harus dilakukan tanpa beban dan tidak terus-menerus mengkhawatirkan apa yang tidak boleh dilakukan."
Unggahan itu menarik perhatian. Tagar "visa-free travel to Singapore could result in visitors becoming poor if not careful" menjadi topik yang paling banyak dicari di Weibo, menurut surat kabar Singapura Strait Times. Topik ini telah menarik 310 juta penayangan dan memicu lebih dari 9.000 rangkaian diskusi.
Singapura telah sembilan kali menjadi kota termahal di dunia dalam 11 tahun terakhir. Menurut Numbeo, database data kontribusi pengguna terbesar di dunia tentang kota dan negara di seluruh dunia, perkiraan pengeluaran bulanan rata-rata satu orang di Singapura adalah S$1.506 atau sekitar Rp17,5 juta.
Mahal tapi tetap disukai
Namun, sebagian netizen Cina mengatakan, meskipun Singapura sangat mahal, namun Singapura adalah tujuan yang aman.
"Singapura tidak bisa diperlakukan seperti Thailand. Benar-benar mahal. Dan makanannya, secara ringkas, rata-rata saja. Tapi tempat ini masih cukup menyenangkan, aman dan tenteram, dan tidak seaneh Thailand," tulis seorang warganet seperti dilansir VnExpress.
“Pengalaman di Singapura lebih baik daripada di Thailand," tulis yang lain.
"Ya, biayanya sangat mahal. Semua teman saya pergi ke Thailand, tapi saya bilang saya tidak tertarik dengan tempat itu."
Tips hemat liburan di Singapura
Beberapa warga negara Cina yang berbasis di Singapura menuliskan tips tentang cara menghemat uang saat mengunjungi negara kota tersebut. Di saluran media sosial Xiaohongshu, mereka menyarankan wisatawan Tiongkok untuk makan di pusat jajanan dan berbelanja di mal pinggiran kota seperti Changi City Point, yang terkeenal banyak outletnya.
Wisatawan Cina menyumbang kunjungan terbesar kedua bagi Singapura pada tahun lalu dengan 1,4 juta orang setelah Indonesia.
VN TRAVEL | STRAITS TIMES
Pilihan Editor: Panduan Naik Transportasi Umum untuk Wisatawan di Singapura