Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Meski Mahal, Singapura tetap Jadi Tujuan Liburan Wisatawan Cina karena Alasan Ini

Singapura menawarkan bebas visa selama 30 hari kepada wisatawan Cina mulai 9 Februari, berharap kunjungan wisata dari negara itu meningkat.

12 Maret 2024 | 15.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Turis berfoto di sebelah patung singa Merlion di kawasan pusat bisnis Singapura 6 Februari 2015. [REUTERS / Edgar Su]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cina dan Singapura memiliki kesepakatan bebas visa bagi kedua warga negara. Namun, banyak turis Cina berpikir dua kali untuk ke Singapura karena liburan ke negara tersbeut dinilai mahal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Singapura menawarkan bebas visa selama 30 hari kepada wisatawan Cina mulai 9 Februari dengan harapan dapat menarik wisatawan dari pasar terbesar di dunia. Namun biayanya yang mahal dan permasalahan lainnya selalu menjadi perdebatan di media sosial Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang netizen, Yanyi Elaine dari Provinsi Anhui, Cina, menulis di akun Weibo-nya yang memiliki lebih dari 11.000 pengikut. "Kota ini dikenal sebagai ibu kota denda. Mengapa saya pergi ke sana? Bepergian harus dilakukan tanpa beban dan tidak terus-menerus mengkhawatirkan apa yang tidak boleh dilakukan."

Unggahan itu menarik perhatian. Tagar "visa-free travel to Singapore could result in visitors becoming poor if not careful" menjadi topik yang paling banyak dicari di Weibo, menurut surat kabar Singapura Strait Times. Topik ini  telah menarik 310 juta penayangan dan memicu lebih dari 9.000 rangkaian diskusi.

Singapura telah sembilan kali menjadi kota termahal di dunia dalam 11 tahun terakhir. Menurut Numbeo, database data kontribusi pengguna terbesar di dunia tentang kota dan negara di seluruh dunia, perkiraan pengeluaran bulanan rata-rata satu orang di Singapura adalah S$1.506 atau sekitar Rp17,5 juta.

Mahal tapi tetap disukai

Namun, sebagian netizen Cina mengatakan, meskipun Singapura sangat mahal, namun Singapura adalah tujuan yang aman.

"Singapura tidak bisa diperlakukan seperti Thailand. Benar-benar mahal. Dan makanannya, secara ringkas, rata-rata saja. Tapi tempat ini masih cukup menyenangkan, aman dan tenteram, dan tidak seaneh Thailand," tulis seorang warganet seperti dilansir VnExpress. 

“Pengalaman di Singapura lebih baik daripada di Thailand," tulis yang lain.

"Ya, biayanya sangat mahal. Semua teman saya pergi ke Thailand, tapi saya bilang saya tidak tertarik dengan tempat itu."

Tips hemat liburan di Singapura 

Beberapa warga negara Cina yang berbasis di Singapura menuliskan tips tentang cara menghemat uang saat mengunjungi negara kota tersebut. Di saluran media sosial Xiaohongshu, mereka menyarankan wisatawan Tiongkok untuk makan di pusat jajanan dan berbelanja di mal pinggiran kota seperti Changi City Point, yang terkeenal banyak outletnya.

Wisatawan Cina menyumbang kunjungan terbesar kedua bagi Singapura pada tahun lalu dengan 1,4 juta orang setelah Indonesia.

VN TRAVEL | STRAITS TIMES

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus