Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Mundur dari Utusan Presiden, Miftah Maulana Cerita Istri Tak Nyaman Jadi Pejabat

Pendakwah Miftah Maulana mengatakan, istrinya sudah mengatakan tak nyaman sebagai istri pejabat sebelum dua video merendahkan viral.

6 Desember 2024 | 18.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, 6 Desember 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman bercerita soal Ning Astuti, istrinya yang mengaku tak nyaman menjadi istri pejabat. Hal itu diungkap Miftah di sela mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Jumat 6 Desember 2024 di kediamannya, Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya Miftah menjelaskan jika soal pengunduran dirinya ini belum sempat ia laporkan langsung ke Presiden Prabowo Subianto. Baru ia komunikasikan ke ajudan Prabowo yang juga Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor TNI Teddy Indra Wijaya pada Kamis petang, 5 Desember 2024.

Miftah Maulana Mengaku Istrinya Tak Nyaman Sebelum Video Viral

"Kalau jujur, kalau boleh cerita, tanggal 16 November 2024 lalu istri saya sudah menyampaikan pada saya 'Abah, saya sebenarnya nggak nyaman jadi istri Abah, menjadi seorang pejabat'," kata Miftah menirukan perkataan istrinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Miftah tak mengetahui kenapa tiba tiba sang istri yang selama ini
mendampinginya mengungkap hal itu. "(Istri mengatakan) 'Saya lebih nyaman menjadi istri seorang Gus Miftah yang saya kenal di awal'," ujar Miftah melanjutkan. Gus Miftah adalah nama yang ia sematkan untuk dirinya. 

Miftah menuturkan, Ning Astuti pun saat itu tak menyampaikan secara langsung perasaan tak nyamannya kepada dirinya. Sang istri mengungkapkannya melalui sambungan telepon saat Miftah sedang tak berada di Yogyakarta. "Jadi istri saya sampaikan itu ketika saya berada di Bali, beliau telepon saya," kata Miftah.

Sepekan 2 Video Merendahkan Orang Lain Viral

Tak berselang lama dari ungkapan istrinya tersebut, sekitar dua pekan kemudian atau awal Desember, video Miftah menghina penjual es teh saat berceramah di Magelang Jawa Tengah viral di media sosial. 

Belum reda sorotan dan kencangnya desakan Miftah mundur karena hinaan pada penjual es teh itu, video lawasnya menghina pelawak Yati Pesek giliran beredar. Hal ini  membuat Miftah kian dipertanyakan kredibilitasnya sebagai pendakwah.

Pada Jumat 6 Desember, Miftah akhirnya mengumumkan mundur dari kabinet Prabowo. Hanya saja selama konferensi pers, Miftah sama sekali tak menjelaskan alasannya tiba tiba memutuskan mundur. "Mungkin (pengunduran diri) ini jawaban dari itu semua," kata Miftah.

Miftah mengaku, juga belum berkomunikasi dengan Prabowo dan baru berencana menghadapnya pekan depan. "Tapi saya sudah berkomunikasi (soal pengunduran diri ini) dengan Pak Seskab, beliau hanya menjawab kalau keputusan ada pada saya, kembali ke keyakinan dan hati nurani saya," kata dia.

"Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekurangan, kekhilafan, atau kesalahan yang saya perbuat, baik yang disengaja maupun tidak. Saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam, karena saya yakin kebenaran hanyalah milik Allah subhanahu wa ta'ala semata," kata Miftah.

Miftah Klaim Belum Terima Gaji Pejabat

Miftah mengklarifikasi, bahwa ia belum sempat menikmati gaji dan fasilitasnya sebagai pejabat. "Saya diangkat menjadi pejabat baru 1,5 bulan. Artinya, sampai hari ini pun saya belum menerima gaji dari negara. Alhamdulillah, saya belum menggunakan fasilitas negara, termasuk rumah dinas," kata dia. "Apa yang melekat dalam diri saya, itu sudah ada sejak jauh hari (sebelum jadi pejabat." 

Ia lantas menyebut salah satunya jam tangan mewah yang belakangan disorot pengguna internet. Ia mengaku jam tangan itu bukan merupakan fasilitas dari negara, tapi barang lama miliknya. 

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus