Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Observatorium di Lampung akan Menjadi Terbesar di Asia Tenggara

Provinsi Lmpung saat ini tengah membangun sebuah observatorium di kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman, Gunung Betung.

26 Juni 2018 | 17.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi-Observatorium. wikipedia.org KOMUNIKA ONLINE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandarlampung - Provinsi Lampung saat ini tengah membangun sebuah observatorium di kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman, Gunung Betung. Tempat pengamatan angkasa luar ini diberi nama Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) dan secara ambisius disebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menekankan OAIL akan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. "Pembangunan OAIL merupakan salah satu lokomotif untuk menginternasionalkan Lampung,” kata dia di Bandarlampung, Senin, 25/6.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Gubernur, pembangunan observatorium ini adalah upaya mewujudkan kemandirian teknologi di Lampung, agar maju, sejahtera dan berdaya saing. “Saya ingin OAIL tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Lampung, tetapi juga berguna untuk masyarakat Asia Tenggara."

Kepala UPT OAIL Dr Hakim Luthfi Malasan, M.Sc menjelaskan Lampung merupakan kawasan tepat untuk ditempati sebuah observatorium astronom besar. Lampung memiliki stabilitas geologis seperti jauh dari gempa. “Dan secara meteorologist  Lampung memiliki kesamaan dengan Boscha,” kata dia.

Hakim optimistis observatorium Lampung tidak hanya dapat digunakan pada malam hari tetapi juga pada siang hari. “Dan hal ini tidak bisa dilakukan di Boscha Bandung."

Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof Ofyar menjelaskan saat ini terdapat MoU antara Pemprov Lampung, ITB dan Itera terkait pembangunan OAIL. Direncanakan di OAIL akan ada 24 teleskop, seperti teleskop level medium. Dia berharap nantinya akan ada alat premium yang cukup besar.

Ofyar menjelaskan pembangunan obsevatorium di Lampung ini telah dilirik para astronom Asia Tenggara. Kata dia pada Oktober 2018 nanti para astronom Asia Tenggara dan Asia Timur akan berkumpul di Lampung untuk melakukan pertemuan tahunan. Hal tersebut menunjukkan Lampung memiliki tempat yang sangat baik dan strategis.

Ia menjelaskan di OAIL nantinya akan ada beberapa kegiatan, seperti wisata edukasi, star party, astrocamp, cerdas cermat astronomi, dan lain sebagainya.

Gubernur Lampung pada akhirnya berharap pembangunan OAIL ini akan memiliki multiplier effect di berbagai sektor di Provinsi Lampung. Misalnya, akan berdampak pada pendidikan, pariwisata, ekonomi kreatif, dan lainnya.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus