Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mendarat menjadi salah satu momen menegangkan selama penerbangan. Di momen ini, sabuk pengaman harus dipasang, sandaran kursi ditegakkan, meja baki dilipat, dan penutup jendela harus terbuka demi keselamatan penerbangan. Ada kalanya proses ini tidak begitu mulus sehingga ketika akhirnya pilot berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat, penumpang pun bertepuk tangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tepuk tangan itu mungkin sebagai pujian bagi pilot. Namun, pakar perjalanan di dealchecker, Rosie Panter, mengayakan bahwa hal tersebut merupakan salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan wisatawan dalam penerbangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dua kata untuk tepuk tangan, tidak dan tidak. Jika Anda mengalami penerbangan yang sangat sulit dan pendaratan yang sulit, mungkin tepuk tangan kecil, atau ucapan terima kasih kepada pilot saat Anda pergi, tetapi seharusnya tidak ada penerbangan reguler dengan tepuk tangan. Mari kita tinggalkan itu di masa lalu," kata dia, seperti dilansir Express.co.uk, Selasa, 7 Januari 2025.
Tepuk tangan setelah penerbangan memang bukan hal umum. Namun, kebiasaan tersebut meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Konsultan etiket dari Inggris, Jo Bryant, juga mengatakan hal sama. Menurut dia, kebiasaan seperti itu dapat dianggap tidak sopan oleh pilot.
“Tepuk tangan tidak diperlukan setelah mendarat dan itu tidak sopan bagi pilot. Jika pendaratannya bagus, tepuk tangan menunjukkan keterkejutan atas keterampilan seperti itu. Jika pendaratannya buruk, tepuk tangan akan menjadi sarkasme yang menghina," kata dia.
Berdiri saat Pesawat Mendarat
Rosie juga memperingatkan agar tidak berdiri saat pesawat mendarat. Hal itu sering dilakukan penumpang yang terburu-buru ingin segera turun dari pesawat. Namun, langsung berdiri setelah pesawat menyentuh landasan tidak ada gunanya, tidak akan mempercepat waktu keluar sedikit pun.
“Awak pesawat butuh waktu untuk mempersiapkan diri dengan aman untuk turun dan membuka pintu. Dan bahkan saat itu, mereka yang paling dekat dengan pintu akan keluar lebih dulu, jadi jangan terlihat seperti orang bodoh dan tunggu giliran Anda," kata dia.
Bagi mereka yang memiliki jadwal penerbangan berikutnya yang mepet, ia menyarankan untuk berbicara dengan pramugari selama penerbangan. Mereka sering kali dapat membantu mengatur agar penumpang dapat turun lebih cepat untuk mengejar penerbangan lanjutan.
Memesan kursi yang lebih dekat ke bagian depan juga dapat membantu mempercepat proses keluar bagi mereka yang ingin menjadi yang pertama turun dari pesawat.