Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Ojek di Jalur Pendakian Gunung Rinjani akan Punya Izin Resmi

Aktivitas ojek di jalur pendakian Gunung Rinjani menghemat waktu tempuh yang berkisar 4 jam jalan kaki menjadi 15 menit. Akan dibuatkan jalur khusus.

10 April 2025 | 07.00 WIB

Danau Segara Anak di kawasan Gunung Rinjani Lombok. Foto: Pegiat Wisata Alam Deradjad Ananto
Perbesar
Danau Segara Anak di kawasan Gunung Rinjani Lombok. Foto: Pegiat Wisata Alam Deradjad Ananto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Mataram - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mengakomodasi permohonan izin dua kelompok jasa ojek sepeda motor yang melayani pendaki hingga Pos II. Selama ini, aktivitas ojek di jalur pendakian Rinjani berlangsung tanpa izin resmi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala BTNGR Yarman melalui saluran telepon, Rabu, 9 April 2025, mengatakan bahwa permohonan izin itu sudah diajukan. "Perizinan mereka sedang kami proses," kata Yarman melalui saluran telepon, Rabu, 9 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dua kelompok ojek yang memohon izin operasional adalah Kelompok Ojek Sajang dan Kelompok Ojek Bawaq Nao. Mereka semua berjumlah 125 orang. Yarman mengakui aktivitas ojek selama ini sudah berlangsung tanpa izin. "Karena aktivitas itu masuk dalam kawasan, demi keamanan dan kenyamanan bersama kami sarankan mereka membuat izin, biar lebih tertib," kata Yarman.

Jalur Khusus Ojek 

Agar tidak menggangu kenyamanan para pendaki yang berjalan kaki, Yarman mengatakan pihaknya bakal membuatkan jalur khusus untuk jasa ojek. "Kami cari alternatif, kami akan arahkan mereka menggunakan jalur khusus agar tak menganggu pendaki yang lain," kata Yarman.

Rahmat Jayadi, salah seorang pendaki Gunung Rinjani, menyambut baik rencana penertiban jasa ojek oleh TNGR dengan pembuatan izin. Menurut Jayadi, keberadaan jasa ojek itu cukup membantu bagi pendaki yang tak lagi muda. "Pas masih muda ndak pernah saya pakai ojek, cuma dua kali pendakian terakhir saya pakai ojek," kata Jayadi.

Membantu Pendaki yang Butuh 

Keberadaan ojek menurut Jayadi juga bisa membantu sejumlah aktivitas di jalur pendakian seperti mengangkut sampah atau membantu pendaki yang kecelakaan. Kendati demikian, dia juga mengakui bahwa keberadaan ojek itu mengganggu kenyamanan pendaki lainnya. "Bayangkan saja para pendaki yang suka tantangan, berjalan kaki dengan beban berat, tiba-tiba dibel ojek yang mau lewat," kata Jayadi.

Jayadi menyambut baik bila jasa ojek itu ditertibkan dan dibuatkan jalur khusus, "Termasuk ditertibkan knalpotnya, agar tidak menggunakan knalpot Bronx yang bising, itu sangat menggangu," kata Jayadi.

Jasa ojek bagi pendaki Rinjani selama ini beroperasi di jalur pendakian Sembalun. Mereka melayani rute dari pintu masuk hingga Pos II, dan rute Pos II ke pintu masuk bagi pendaki yang turun dari puncak. Jasa ojek ini menghemat waktu tempuh yang semula berkisar 4 jam menjadi 15 menit. Tarif bagi para pengunjung yang memakai jasa ojek berkisar antara Rp 150-200 ribu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus