Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Oleh-oleh Berbahan dari Laut Kota Tual

Wisatawan yang melancong ke Kei sebaiknya juga menyambangi Tual untuk berburu oleh-oleh.

16 Maret 2018 | 11.22 WIB

Ilustrasi kerajinan mutiara Lombok. ANTARA FOTO
Perbesar
Ilustrasi kerajinan mutiara Lombok. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tual - Kota Tual, Maluku, dan Pulau Kei Kecil di Kabupaten Maluku Tenggara hanya dipisahkan oleh Jembatan Usdek. Wisatawan yang melancong ke Kei sebaiknya juga menyambangi Tual untuk berburu oleh-oleh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di kota ini, wisatawan dapat berbelanja beragam aksesori produk bahari. Masyarakatnya yang sebagian besar adalah nelayan membuat produk kerajinan tangan yang bahannya berasal dari laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Toko aksesori di Kota Tual umumnya dapat ditemukan di Kampung Merah Putih, 15 kilometer dari Bandara Karel Sadsuitubun, Kei. Bisa ditempuh 26 menit berkendara dari bandara. Berikut ini empat aksesori yang dapat dibeli dari Kota Tual.

1. Gelang Akar Bahar

Gelang akar bahar adalah gelang yang terbuat dari akar laut. Akar pohon tersebut akan mengeras dan membentuk lingkaran berukuran pas dengan pergelangan tangan orang dewasa. Warna gelang itu hitam pekat. Tentu bukan lantaran cat.

Bagi sebagian masyarakat, gelang dipercaya sebagai pembawa keberuntungan dan lekat dengan nilai-nilai spiritual. Harga gelang berkisar Rp 50-100 ribu.

2. Gelang Pohon Kasawari

Gelang ini terbuat dari batang pohon kasawari yang hidup di laut. Batangnya yang berbentuk seperti pipa dipotong kecil-kecil, lalu dirangkai dengan benang. Gelang pohon kasawari bisa dipakai perempuan dan laki-laki. Gelang ini dijual seharga Rp 75 ribu.

3. Mutiara Air Asin

Mutiara laut menjadi daya tarik utama Kota Tual. Sejumlah nelayan beternak mutiara untuk dijual sebagai aksesori. Mutiara di Tual adalah mutiara air asin dengan kualitas terbaik. Keasliannya bisa dibuktikan dengan cara digigit. Ada tekstur berpasir ketika mutiara itu bersentuhan dengan gigi.

Harga mutiara per butir dijual Rp 50-150 ribu. Sedangkan yang sudah diikat atau dikombinasi dengan perhiasan emas berkisar Rp 1,6 juta.

4. Batu Pesisir

Bukan hanya mutiara, batu juga disulap menjadi perhiasan, seperti bandul kalung dan cincin. Batu yang dipakai untuk aksesori adalah batu khusus yang diambil dari pesisir Kota Tual. Batu itu punya warna beragam, seperti merah, kuning, dan biru. Harga batu berkisar Rp 250 ribu.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus