Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pantai Depok hingga Pantai Cemara Bantul Jadi Lokasi Pelatihan Bencana Bersama 18 Negara

Kawasan pesisir selatan Bantul Yogyakarta dipilih sebagai representasi meningkatkan kewaspadaan potensi bencana seperti gempa bumi juga tsunami.

19 Oktober 2023 | 09.11 WIB

Pantai dan jembatan di pesisir selatan Yogyakarta menjadi ajang latihan bersama kesiapsiagaan bencana delegasi 18 negara dunia mulai 15- 20 Oktober 2023. Dok.istimewa
Perbesar
Pantai dan jembatan di pesisir selatan Yogyakarta menjadi ajang latihan bersama kesiapsiagaan bencana delegasi 18 negara dunia mulai 15- 20 Oktober 2023. Dok.istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah kawasan wisata pesisir selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi ajang latihan bersama kesiapsiagaan bencana delegasi dari 18 negara dunia mulai 15 hingga 20 Oktober 2023 ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Latihan kesiapsiagaan bencana bertajuk Field Training Exercise (FTX) itu dipusatkan antara lain di sepanjang Pantai Depok, Laguna Depok, Jembatan Kretek II, Muara Sungai Opak, hingga Pantai Cemara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kawasan pesisir selatan Bantul Yogyakarta dipilih sebagai representasi meningkatkan kewaspadaan potensi bencana seperti gempa bumi juga tsunami.

"Latihan kebencanaan yang melibatkan 18 negara ini berfokus bagaimana persepsi dan langkah mitigasi penanganan bencana," kata koordinator kegiatan itu Kolonel Airlangga, Rabu, 18 Oktober 2023.

Dalam perhelatan itu, digelar simulasi penanggulangan bencana sampai tahapan recovery penanganan bencana yang krusial. Misalnya, dalam simulasi itu para delegasi dihadapkan pada peristiwa bencana gempa bumi tak terduga dengan magnitudo 8,8 skala Richter (SR) di laut selatan. Gempa itu digambarkan memicu gerakan gelombang tsunami yang tingginya mencapai 22 meter. 

Evakuasi pun dilakukan dengan titik perlindungan yang telah disiapkan termasuk keberadaan rumah sakit lapangan. Simulasi penyelamatan juga dilakukan pada korban yang tertimpa bangunan dan tersangkut di pohon.

Selain itu, dalam simulasi ini tim penyelamat juga berhasil menyelamatkan korban yang terjepit di bawah jembatan. Sebuah helikopter dikerahkan untuk menyelamatkan korban di tempat yang sulit dijangkau dari daratan. Beberapa tim penyelam juga dengan sigap menyelamatkan para korban.  

"Simulasi kebencanaan seperti ini tergolong proses baru karena lengkap rangkaiannya seperti situasi lapangan," kata Airlangga.

Salah satu peserta yang juga Atase Pertahanan Jepang Captain Hamakawa Sho menuturkan simulasi seperti ini perlu karena bencana datangnya tak bisa diduga. "Jadi kami senang sekali dan sangat bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan latihan gabungan ini dari awal sampai akhir," kata Hamakawa.

PRIBADI WICAKSONO

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan bergabung dengan redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus