Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Parade Budaya di Cirebon Tampilkan Keragaman Indonesia

Parade budaya di Kota Cirebon ini juga diikuti peserta yang menggunakan baju adat dari beragam suku di Indonesia.

25 Agustus 2024 | 19.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peserta parade budaya yang menggunakan pakaian tradisional, Ahad, 25 Agustus 2024. Parade budaya digelar oleh Paroki Bunda Maria Cirebon sebagai bentuk syukur atas keanekarragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Ivamsuah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Cirebon - Sinar matahari sudah terik di Kota Cirebon, Jawa Barat, sekali pun waktu belum menunjukkan tengah hari pada Ahad, 25 Agustus 2024. Namun, cuaca panas itu tak menghalangi semangat ratusan orang untuk mengikuti parade kebudayaan di Kota Udang itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keriuhan dan antusias warga yang menonton di pinggir jalan langsung pecah saat iring-iringan parade budaya mulai bergerak dari gereja Bunda Maria, Cirebon. Parade dimulai dengan barisan kelompok kesenian burok. Kesenian burok ini erat kaitannya dengan perjalanan spiritual Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Disusul barisan marching band yang menabuhkan lagu-lagu penuh semangat untuk peserta parade dan penonton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak ketinggalan tokoh lintas agama, baik dari Islam, Hindu, Budha dan Konghucu pun turut serta. Parade ini juga diikuti peserta yang menggunakan baju adat dari beragam suku di Indonesia. 

Selain itu, ada pula peserta yang memerankan karakter Sun Go Kong dengan tongkat saktinya, Cu Pat Kai hingga Dewi  Kwan Im dan  Biksu Tong yang menambah daya tarik parade budaya ini. 

Peserta dari NTT

Salah satu peserta parade budaya, Willy Brondus, nampak menggunakan baju khas dari Nusa Tenggara Timur (NTT). “Saya dari Alor, seminggu lalu saya tiba disini,” tuturnya.

Willy mengaku sangat antusias saat mengetahui akan digelar parade budaya di Cirebon. Ia pun bertekat untuk hadir langsung dan mengikuti parade ini. “Saya juga ingin mengetahui pluralisme di Cirebon ini. Saya mendapatkan informasi pluralism  di Cirebon ini sudah terjalin dengan baik,” tutur Willy. 

Tidak hanya peserta, masyarakat pun antusias melihat langsung parade budaya ini. “Kebetulan rumah saya dekat sini. Saya ajak saja anak saya menonton. Apalagi tadi ada buroknya, anak saya suka sekali sama kesenian burok,” tutur Indah, 32. 

Ulang Tahun Paroki dan Kemerdekaan RI

Sementara itu, Pastor Paroki Bunda Maria, Romo Antonius Haryanto menjelaskan parade budaya ini merupakan rangkaian ulang tahun ke-30 Paroki Bunda Maria  pada Oktober mendatang sekaligus dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke-79 Republik Indonesia. “Parade budaya ini bentuk syukur kita bahwa Indonesia yang beragam ini bukanlah sebuah masalah namun justru menjadi perayaan,” tutur Haryanto. 

Keberagaman yang ada di Indonesia, lanjut Haryanto, justru membuat setiap elemen anak bangsa hidup dengan saling melengkapi. Keberagaman itu pun tercermin dari pakaian adat daerah yang digunakan oleh peserta parade di Kota Cirebon. “Walaupun banyak perbedaan tapi kita satu. Jadi kita bersyukur untuk itu semuanya,” tutur Haryanto. 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus