Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang pesawat Southwest Airlines terpaksa dievakuasi setelah baterai telepon terbakar di kabin. Insiden tersebut terjadi saat pesawat menunggu untuk berangkat di Bandara Internasional Denver di Colorado pada Jumat, 15 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari CBS News, seorang penumpang bernama Jennifer Rodgers mengatakan bahwa saat itu semua orang di pesawat melihat kejadian itu karena asap memenuhi bagian belakang kabin. "Dan kemudian seseorang berteriak, 'Kebakaran!'" kata dia, mengingat insiden itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penerbangan SA 3316 itu membawa Rodgers dan 107 penumpang lainnya untuk terbang ke Houston, Texas.
Ponsel Terbakar
Menurut saksi mata, telepon pintar penumpang mulai berasap, memenuhi kabin dan tak lama kemudian kursi terbakar. Penumpang kemudian diperintahkan untuk mengungsi, penumpang di depan keluar melalui jembatan jet sementara mereka yang berada di belakang pesawat meluncur turun melalui seluncuran darurat untuk menyelamatkan diri, seperti yang terlihat dalam rekaman video yang beredar di media sosial.
Sementara penumpang dievakuasi, anggota kru menggunakan alat pemadam kebakaran untuk memadamkan api di kursi penumpang, menurut laporan Fox News.
Saksi mata penerbangan Jaquetta Anderson menceritakan kembali kejadian itu. Ia mengatakan bahwa saat itu orang-orang berteriak agar penumpang meninggalkan barang-barang di pwsawat agar proses evakuasi bisa cepat. "Tapi saya sebenarnya membawa dua anjing, dan saya tidak akan meninggalkan mereka," kata dia.
Dua Penumpang Terluka
Dalam insiden itu, dua penumpang yang terluka. Satu penumpang dilaporkan terluka selama evakuasi sementara penumpang lain adalah pemilik telepon yang mengeluarkan api. Ia harus dirawat karena luka bakar di tangannya, kata juru bicara Southwest Airlines dalam sebuah pernyataan. Penerbangan yang menegangkan itu mendarat tiga jam kemudian di tujuannya di Bandara William P. Hobby Houston.
Insiden tersebut saat ini sedang diselidiki, menurut Badan Penerbangan Federal atau FAA. Namun, penerbangan itu akhirnya mendarat tiga jam kemudian di tujuannya di Bandara William P. Hobby Houston.
Aturan Bawa Perangkat dengan Baterai Litium
Baterai, terutama baterai ion litium, telah menjadi momok dalam penerbangan. Bulan lalu, penumpang pesawat di Tiongkok merasa takut akan keselamatan mereka setelah jembatan jet bandara dipenuhi asap setelah power bank yang rusak terbakar.
Kebakaran seperti itu umumnya terjadi ketika baterai ion litium terlalu panas dan terbakar. Karena power bank mudah terbakar, maskapai penerbangan hanya mengizinkannya untuk dibawa dalam tas jinjing yang dibawa ke kabin, bukan dalam bagasi terdaftar. Hal itu untuk mencegah kekhawatiran kebakaran di ruang kargo.
FAA mengatakan bahwa baterai yang dibawa ke kabin pun harus dilindungi dari kerusakan, aktivasi yang tidak disengaja, dan korsleting. Terminal baterai harus dilindungi oleh kemasan pabrik atau ditutup dengan selotip dan ditempatkan dalam tas terpisah untuk mencegah korsleting. Baterai litium yang rusak dan cacat tidak boleh dibawa dalam penerbangan karena kemungkinan dapat menimbulkan masalah keselamatan karena terlalu panas atau terbakar.
NEW YORK POST | CBS NEWS | FOX NEWS