Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemandangan sampah bekas makanan dan minuman yang berserakan di area Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung, Jawa Barat yang belakangan viral turut menjadi sorotan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Budaya bersih, budaya sehat lingkungan, memang belum menjadi habitat kita secara kolektif," kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir ditemui di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin, 6 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak diresmikan pada akhir Januari lalu, Masjid Raya Al Jabbar lekas menjadi viral dan dikunjungi oleh masyarakat. Dalam berbagai video yang beredar belakangan, lingkungan masjid tampak kotor dengan sampah yang berserakan di tengah banyaknya kunjungan. Beberapa hari sejak dibuka, jumlah sampah sempat mencapai 1,9 ton.
Haedar melihat kasus sampah berserakan di tempat ibadah seperti Masjid Raya Al Jabbar Bandung itu bukan terkait persoalan teknis seperti maintenance atau cara perawatannya semata. Menurut dia, itu juga persoalan kultur atau budaya.
"Gedung-gedung juga tempat ibadah yang representatif memang butuh maintenance, tapi tidak hanya aspek itu saja untuk menjaganya, kultur juga berperan,” kata Haedar.
Tak hanya sampah berserakan di tempat ibadah yang jadi sorotan Haedar. Sebab, di tempat-tempat publik hingga tempat rekreasi persoalan sampah berserakan juga masih kerap terjadi.
"Kami prihatin soal sampah ini, karena di balik persoalan itu, menandakan ada habit atau perilaku yang belum terbangun baik,” kata Haedar.
Perilaku yang belum terbangun dengan baik yang dimaksud Haedar, merujuk pada pemahaman bahwa sampah yang dibuang di manapun secara sembarangan, entah tempat ibadah atau tempat rekreasi, prinsipnya akan kembali menjadi milik masyarakat di komunitas itu sendiri, bukan menjadi sampah milik orang lain sehingga yang dirugikan masyarakat yang mengakses area itu.
"Jadi setiap menemukan orang yang membuang sampah sembarangan itu sebenarnya dia juga tidak menghargai dirinya, maka dengan gampang mencemarkan lingkungannya," kata Haedar.
Namun di luar ramainya sorotan sampah di area Masjid Raya Al Jabbar Bandung itu, Muhammadiyah tetap mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah membangun masjid megah dengan konsep yang ramah lingkungan itu. "Adanya masjid itu menjadi satu buktir komitmen pemerintah daerah juga dalam menyediakan sarana peribadahan yang representatif bagi warga,” kata dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.