Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Profil Yati Pesek, 65 Tahun Menjadi Pekerja Seni

Yati Pesek merupakan artis film dan teater, serta pelawak yang telah berkarier sejak muda. Kini di usia 72 tahun, ia masih aktif berkarya.

13 Desember 2024 | 11.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Yati Pesek kembali menjadi perbincangan setelah video lama pendakwah Miftah Maulana yang melontarkan candaan tak pantas kepada dirinya viral di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kejadian itu berlangsung saat Yati Pesek tampil sebagai sinden dalam sebuah pergelaran wayang kulit yang dipimpin oleh dalang Ki Warseno. Miftah Maulana yang hadir di acara tersebut bukannya memberikan apresiasi, justru mengeluarkan komentar merendahkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam video tersebut, setelah Yati menyanyikan lagu Bajing Loncat, Miftah berkata, “Kulo niki bersyukur Bude Yati elek. Nek ayu dadi lonte, to? (Saya bersyukur Bude Yati jelek. Kalau cantik jadi pelacur, kan?)”.

Wajah Yati terlihat kaget dan tak nyaman mendengar ucapan itu. Meski berusaha merespons dengan santai, Yati menyayangkan ucapan Miftah. Ia menahan amarah dengan menyindir bahwa seorang figur publik seharusnya menjaga ucapannya.

Saiki kok dadi suarane koyo ngono. Oh untung Gus, saiki sampeyan ora dadi ustad, ora kiai. (Sekarang kok ngomongnya kayak gitu. Oh untung Gus, sekarang di sini kamu bukan ustad, bukan kiai),” kata Yati.

Netizen yang menyaksikan video tersebut mengecam perilaku Miftah. Banyak yang merasa bahwa candaan semacam itu tidak pantas diarahkan kepada siapa pun, termasuk seorang seniman senior yang telah berjasa besar dalam dunia seni tradisional Indonesia. 

Profil Yati Pesek 

Yati Pesek memiliki nama asli Yati Supriyati, ia lahir di Yogyakarta pada 8 September 1952. Yati adalah pelawak, aktris, dan seniman teater yang telah berkarya sejak usia muda. Nama "Pesek" diberikan karena bentuk hidungnya yang khas, yang justru menjadi identitasnya di dunia hiburan.

Karier seni Yati dimulai pada usia tujuh tahun sebagai penari pembuka dalam pagelaran wayang kulit. Pada 1964, ia bergabung dengan kelompok Wayang Orang Jatimulyo di Kebumen dan tampil dari panggung ke panggung. Perjalanannya di dunia seni semakin melejit saat ia tampil di program TVRI Yogyakarta, Sandiwara Jenaka KR, pada 1980.

Menurut Indonesian Film Center, namanya semakin dikenal luas setelah membintangi acara Ketoprak Humor yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta nasional.

Selain tampil di panggung, Yati juga mendirikan Pedepokan Yati Pesek di Klaten pada 2005 sebagai upaya melestarikan seni tradisional. Tempat ini menjadi pusat kegiatan para dalang dan seniman tradisional di Solo dan Yogyakarta. 

Film yang Dibintangi Yati Pesek 

Sebagai aktris, Yati Pesek telah membintangi sejumlah film layar lebar yang beragam genre. Debutnya di dunia perfilman dimulai dengan Serangan Fajar (1982), karya Arifin C. Noer. Selain itu, ia juga tampil di beberapa film populer lainnya seperti film berikut ini.

  • Lawang Sewu (2007)
  • Wakil Rakyat (2009)
  • Jagad X Code (2009)
  • Yowis Ben 3 (2021)
  • Teluh (2022)

Film-film ini menunjukkan kemampuannya yang luar biasa sebagai aktris serba bisa. Ia mampu menghidupkan berbagai karakter, baik dalam peran komedi maupun drama serius. 

Dedikasi Yati Pesek di dunia seni telah menjadikannya salah satu seniman yang dihormati di Indonesia. Meski sempat menghadapi perlakuan tidak pantas, Yati tetap berdiri sebagai simbol ketekunan dalam melestarikan budaya tradisional Indonesia.

Istiqomatul Hayati turut berperan dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus