Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Program Bedah Menoreh Dorong Wisata Kulonprogo

Program Bedah Menoreh yang dilakukan Bupati Kulon Progo diharap dapat meningkatkan dunia wisata kawasan perbukitan tersebut

1 Maret 2018 | 18.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjung berfoto dengan latar pemandangan hutan luas dan Waduk Sermo dari puncak Wisata Alam Kalibiru, Kulon Progo, Yogyakarta. Di sini pengelola mesti membangun spot baru untuk berfoto. Lokasi ini dijuluki sebagai salah satu objek wisata yang Instagramable. TEMPO/Pius Erlangga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bantul - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Setiya berharap program Bedah Menoreh yang dilakukan Bupati Kulon Progo dapat meningkatkan dunia wisata kawasan perbukitan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menyatakan apresiasinya atas gagasan dan program Bedah Menoreh tersebut. Program ini berusaha meningkatkan infrastruktur antara Bandara Internasional Yogyakarta (yang tengah dibangun) dan Borobudur (Magelang). Program ini akan melintasi wilayah pebukitan di Menoreh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Gagasan dan program Bupati Kulon Progo untuk Bedah Menoreh patut diberikan apresiasi, kawasan utara Kulon Progo yang didominasi perbukitan selama ini memang tertinggal, terutama dalam hal ekonomi," kata Setya di Bantul, Senin, 27/3.

Menurut dia, dengan memberikan Bedah Menoreh itu akan mengangkat potensi kawasan . Dan bila yang akan dikembangkan adalah pariwisata, dia menyarankan pemerintah daerah bisa melindungi kawasan objek wisata tersebut. “Agar tetap dimiliki dan dikelola warga setempat untuk kesejahteraan mereka.”

Jalur Menoreh memang menyimpan potensi wisata yang menarik. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, antara lain, akan mengembangkan Dusun Tritis dan Nglinggo, Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, menjadi kampung teh untuk tujuan wisata.

Diharapkan, penetapan dua dusun itu sebagai kampung teh tersebut akan mendukung percepatan pengembangan obyek wisata Bukit Menoreh dan menggerakkan ekonomi masyarakat.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Widi Astuti mengatakan, di dua dusun tersebut, setiap kepala keluarga memiliki kebun teh. Selama ini, produknya dijual langsung kepada wisatawan yang berkunjung. “Nantinya, kampung teh akan dikembangkan melalui paket-paket wisata,” ucapnya di Kulon Progo, Kamis, 11 Januari 2018.

Beberapa paket wisata yang disiapkan antara lain memetik teh, sangria, dan menyeduh teh secara tradisional. Diharapkan, paket wisata itu mampu mengangkat potensi teh yang ada di Samigaluh. “Dan kehidupan ekonomi masyarakat bisa tumbuh baik.”

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus