Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Sandiaga Uno akan Atur Wisata Helikopter di Bali agar Tak Ganggu Budaya Main Layang-layang

Sandiaga mengatakan bahwa permainan layang-layang sudah menjadi bagian dari pariwisata di Bali.

8 Agustus 2024 | 20.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan menyaksikan keindahan layang-layang saat Sanur International Kite Festival di Pantai Mertasari, Denpasar, Bali, Rabu, 12 Juli 2023. Festival layang-layang yang digelar pada 12-13 Juli 2023 tersebut mengusung tema Melayangan Santai dengan diikuti peserta dalam negeri dan puluhan peserta dari luar negeri yakni Polandia, Swedia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang serta Australia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ingin mengatur wisata helikopter di Bali agar tidak mengganggu budaya bermain layang-layang. Layang-layang merupakan kearifan lokal, bagian dari adat istiadat dan budaya yang menjadi daya tarik Bali.

"Kita harus mengikuti tren terkini, beradaptasi, dan nanti akan kami lakukan penyesuaian agar tidak mengganggu budaya masyarakat Bali atau hobi banyak penduduk," kata Sandiaga Uno di Kabupaten Badung, Bali, Rabu, 7 Agustus 2024.

Layang-layang bagian dari pariwisata

Sandiaga juga menekankan bahwa permainan layang-layang sudah menjadi bagian dari pariwisata. Di Bali dan beberapa daerah lain di Indonesia terdapat festival layang-layang yang didukung kementeriannya.

"Kami akan koordinasi wilayah-wilayah mana yang bisa jadi spot-spot menggunakan wisata helikopter yang banyak peminatnya," ujarnya. "Kita punya festival layang-layang yang juga kami dukung, nanti kami atur sama seperti di Wonosobo dengan balon udaranya yang sempat mengganggu penerbangan, juga nanti kami tata bersama teman-teman Kementerian Perhubungan," dia menambahkan.

Aturan Wisata Helikopter

Aturan mengenai lokasi-lokasi wisata helikopter sudah ada, sehingga yang ditekankan nanti adalah pemantauan dan kepatuhannya. Wisata helikopter di Bali menjadi pembahasan setelah sejumlah insiden helikopter yang terbang rendah di kawasan wisata terlilit tali layang-layang.

Sandiaga menilai tren wisatawan menggunakan helikopter untuk melihat pemandangan Bali dari udara ini mulai muncul setelah pandemi COVID-19. Sebagian besar peminatnya adalah wisatawan mancanegara dan sebagian lagi wisatawan domestik terutama kalangan selebriti.

Melihat Keseluruhan Bali

Wisatawan tertarik dengan jenis wisata tersebut sebab memudahkan mereka melihat Bali secara keseluruhan dari udara yang selama ini hanya dirasakan saat pesawat hendak mendarat.

Di Bali terdapat beberapa operator helikopter yang melayani wisata di udara. Salah satu rute yang populer adalah keliling di sekitar Uluwatu, GWK, Pantai Melasti, sampai ke Gunung Batur. Durasi wisata ini beragam, dari 12 menit sampai dengan lebih dari satu jam.

Pilihan Editor: Tim Museum Layang-Layang Bersiap ke Marseille Prancis, Misi Kebudayaan dan Kenalkan Layang-Layang Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus