Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Taste Atlas, panduan kuliner yang berfokus pada makanan tradisional, kuliner khas, dan restoran autentik dunia, membuat pemeringkatan hidangan daging babi terenak di dunia, pekan lalu. Dari Indonesia, sate babi menempati urutan ke-13 antara jeyuk bokkeum serta moksal asal Korea Selatan. Kuliner daging satu ini mendapat skor 4,5 dengan 89 persen orang menyukai dan 11 persen merasa biasa saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sate babi merupakan olahan tradisional sejenis sate pada umumnya, hanya berbeda dalam pemilihan bahan utama yaitu menggunakan daging babi. Cara memasak kuliner ini sama seperti membuat sate ayam, sapi, atau kambing. Daging dipotong dadu, kemudian dimarinasi dalam campuran bawang putih, air jeruk lemon, kecap manis, garam, dan merica.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah direndam, potongan daging ditusuk dan dipanggang sampai matang. Untuk menambah rasa gurih, saat proses pemanggangan, daging diolesi bumbu marinasi. Ketika sudah matang, sate disajikan bersama saus kecap manis atau sambal kacang. Jika diinginkan, hidangan tersebut bisa dimakan bersama nasi putih atau lontong.
5 Besar Olahan Babi Terbaik
Pada 14 Februari 2025, perusahaan yang berbasis di Kroasia itu membagikan unggahan Instagram mengenai 50 hidangan daging babi terbaik di dunia. Daftar tersebut disusun berdasarkan penilaian para pengguna Taste Atlas. Lima makanan teratas meliputi kontosouvli, gringas, cochinita pibil, lechona, dan chilorio.
1. Kontosouvli
Kontosouvli adalah makanan tradisional Yunani yang terbuat dari potongan besar daging babi. Daging tersebut direndam dalam aneka bumbu seperti bawang putih, oregano, timi, rosemary, paprika, minyak zaitun, perasan jeruk lemon, hingga anggur merah. Setelah itu, daging ditusuk dan dipanggang di atas api terbuka, sehingga menghasilkan kulit renyah dengan bagian dalam lembut serta berair. Olahan tersebut disajikan dalam irisan tebal bersama roti pita, saus tzatziki, dan salad horiatiki.
2. Gringas
Kuliner jalanan khas Meksiko satu ini terbuat dari tortilla tepung yang diisi daging babi, al pastor, keju, irisan nanas, bawang, saus cabai, beserta ketumbar. Campuran bahan kemudian dipanggang seperti memasak quesadilla. Tortila biasanya dilipat dua dan disantap selayaknya taco. Gringas adalah nama lain dari gringo, diyakini berasal dari gagasan bahwa tortilla tepung lebih populer dibanding tortilla jagung di utara perbatasan Meksiko.
3. Cochinita pibil
Masih dari Meksiko, ada hidangan cochinita pibil yang dimasak dengan merendam daging babi dalam campuran pasta annatto, jus jeruk pahit, beserta bawang putih. Setelah cukup dimarinasi, daging dibungkus daun pisang atau kertas aluminium, lalu dipanggang perlahan sampai matang. Saat sudah matang bahan utama diparut dan disajikan di atas tortilla atau taco. Selain disantap langsung tanpa topping, bisa juga ditambahkan bawang merah, acar bawang bombai, salsa, hingga aneka sayuran panggang.
4. Lechona
Lechona, olahan daging babi asal Kolombia, terbuat dari babi panggang yang diisi bawang, kacang polong, dan berbagai rempah segar. Daging dipanggang dalam waktu lama sampai empuk. Biasanya disiapkan untuk perayaan karena dapat dibuat menjadi 100 porsi. Lechona banyak ditemukan di berbagai restoran di kota-kota besar negara tersebut.
5. Chilorio
Chilorio adalah makanan babi panggang kha Meksiko yang dimasak bersama saus cabai, oregano, bawang putih, serta jinten. Awalnya, kuliner asal negara El Tricolor itu dibuat sebagai cara untuk mengawetkan daging, tapi sekarang digunakan untuk isian berbagai kuliner khas Meksiko, seperti taco atau enchilada. Apabila disajikan di menu utama, secara tradisional disantap dengan salsa, guacamole, nasi Meksiko, serta kacang refried.
NIA NUR FADILLAH | TASTE ATLAS