Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Sejumlah Desa Wisata di Lumajang Terdampak Letusan Gunung Semeru

Saat ini, Tim Manajemen Krisis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang melakukan pengkajian letusan Gunung Semeru terhadap desa wisata.

7 Desember 2021 | 06.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga melintas di permukiman yang rusak diterjang guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Senin, 6 Desember 2021. Desa Curah Kobokan menjadi desa paling parah yang terkena dampak letusan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12). ANTARA FOTO/Imaduddin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah desa wisata di Kabupaten Lumajang Jawa Timur terdampak letusan Gunung Semeru. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat sejumlah sejumlah kerusakan, mulai dari akses hingga fasilitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan desa wisata yang terdampak diantaranya adalah Desa Wisata Hutan Bambu yang kondisinya tertutup debu vulkanik. "Kerusakannya nihil atau masih dalam identifikasi dan tak ada korban jiwa," kata dia, Senin, 6 Desember 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desa Wisata Tirto Sari View juga mengalami kerusakan akses jalan akibat tertutup debu vulkanik. Sementara Desa Wisata Gunung Wayang masih diidentifikasi. "Tetapi akses berdebu vulkanik dan atraksi yang rusak ialah tempat takeoff dan landing paralayang," kata Sandiaga.

Selanjutnya Desa Wisata Pronojiwo mengalami kerusakan akses jalan penghubung Lumajang-Pronojiwo yang terputus. Kondisi jalan pun berdebu ringan. Sementara nasib Desa Ranupani, Desa Senduro dan Desa Siti Sundari mengalami keadaan aman atau kondisi debu tipis ringan.

Sandiaga mengatakan letusan Gunung Semeru itu juga menimbulkan korban jiwa di Desa Wisata Penanggak, Desa Wisata Sumberwuluh, Desa Wisata Supiturang dan Desa Wisata Oro Oro Ombo. “Kami harapkan dukungan dari semua pihak agar bisa menyalurkan bantuan yang tepat sasaran dan segera bisa diimplementasikan,” ujarnya.

Saat ini, menurut Sandiaga, Tim Manajemen Krisis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang melakukan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian dan sumber daya. Selanjutnya akan melakukan upaya pemenuhan kebutuhan dasar seperti pendirian dapur umum, penyediaan toilet umum (portable) melalui kolaborasi dengan seluruh pihak.

Sandiaga mengatakan pihaknya mengkoordinasikan donasi dan bantuan melalui gerakan bersama (Geber) Parekraf Peduli serta bekerja sama dengan pelaku parekraf terkait untuk membantu penanganan stres dan pemulihan trauma (traumatic healing). “Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif turut mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya masyarakat sekitar," kata dia.

Gunung Semeru meletus pada Sabtu, 4 Desember lalu. Letusan itu menyebabkan korban jiwa sebanyak 22 orang dan puluhan orang luka-luka. Selain itu, 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah mengalami kerusakan di enam desa yang berada di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang. Sebaran abu vulkanik juga memberikan dampak ke 11 desa/kelurahan di sembilan kecamatan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus