Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

4 Hal yang Harus Dicek pada Paspor sebelum Traveling ke Luar Negeri

Bukan cuma tanggal kedaluwarsa, pelancong juga perlu memeriksa hal lain pada paspor, seperti noda, sobekan, atau jumlah halaman.

12 Januari 2025 | 21.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi berlibur/paspor/travelling. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Paspor jadi salah satu dokumen penting untuk perjalanan ke luar negeri. Kesalahan pada paspor, seperti masa berlaku habis atau noda pada halaman depan, bisa membuat perjalanan batal. Jadi, sebelum merencanakan liburan ke luar negeri, sebaiknya periksa terlebih dahulu kondisi paspor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para pakar di Travelbag memeberikan daftar periksa terperinci tentang masalah yang dapat membuat dokumen perjalanan tidak berlaku atau tidak sah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jika paspor rusak karena salah satu masalah, Anda perlu segera mengganti paspor sebelum bepergian. Anda mungkin berpikir kerusakannya kecil, tapi mungkin ada lebih banyak kerusakan yang dapat menyebabkan penolakan perjalanan," kata juru bicara Travelbag, seperti dilansir Mirror.co.uk

1. Paspor Sobek

Halaman paspor yang sobek jadi salah satu alasan petugas maskapai penerbangan menolak penumpang masuk pesawat. Hal itu dialami oleh seorang pelancong Inggris, Vicky Pattinson, yang dicegah menaiki pesawat EasyJet karena paspor rusak. Vicky, yang terkenal lewat Geordie Shore dan presenter TV ternama, ditolak naik pesawat karena paspornya digerogoti oleh anjing.

2. Tanggal Kedaluwarsa

Pemeriksaan penting lainnya adalah tanggal kedaluwarsa. Setiap negara tujuan punya aturan berbeda-beda tentang masa berlaku paspor. Namun, kebanyakan negara mengharuskan masa berlaku setidaknya enam bulan sejak tanggal keberangkatan. Jadi, sangat penting untuk memverifikasi tanggal kedaluwarsa dan tanggal penerbitan jauh sebelum berangkat.

3. Jumlah Halaman

Selain tanggal kedaluwarsa, pelancong juga perlu memastikan bahwa paspor memiliki banyak halaman yang belum digunakan. Pelancong yang sering bepergian ke luar negeri sering kali tidak menyadari bahwa halamannya habis. Apalagi, banyak pelancong yang mengoleksi stempel internasional dan beberapa negara memiliki tingkat antusiasme yang berbeda-beda dalam memberi stempel. Beberapa negara mengharuskan paspor memiliki dua halaman yang tersisa. Jika kurang dari itu, pelancong bisa ditolak di perbatasan. 

4. Paspor Kena Noda

Beberapa destinasi tidak akan mengizinkan paspor yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan sekecil apa pun, misalnya bekas noda akibat air. Secara umum, paspor akan dianggap tidak sah jika detail pribadi atau halaman depan yang berisi data menjadi tidak terbaca atau tampak seperti telah dirusak, seperti laminasi terkelupas dari halaman atau jika ada perubahan warna. Tulisan atau gambar tidak resmi, termasuk prangko dari tempat wisata, juga dapat membuat paspor jadi tidak sah.

MIRROR.CO.UK | THE TIMES 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus