Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung- Prangko seri Dilan baru diluncurkan, Selasa 6 Maret 2018. Ini merupakan prangko berjenis Prisma (prangko identitas milik Anda). Namun berbeda dengan sebelumnya, untuk pertama kalinya PT Pos mencetak prangko Prisma untuk Dilan dengan memberi angka seri. "Prisma ini sudah seperti prangko, edisi terbatas dengan angka seri enam digit," kata Manager Marketing Communication PT Pos Indonesia Tata Sugiarta, Selasa, 6 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prangko seri Dilan beredar di kantor pos per 6 Maret 2018. Dari total rencana pencetakan 100 ribu keping prangko, kini baru tersedia 20 ribu keping. Prangko Dilan tidak mengangkat filmnya tapi buku novelnya. "Ini buku pertama yang diprangkokan," ujar Tata.
Peluncuran prangko dan kartu pos baru seri Dilan 1990, berlangsung Selasa sore, 6 Maret 2018, di Graha PT Pos Bandung. Mayoritas pengunjung terdiri dari anak muda yang masih berseragam sekolah menengah atas. Sebagian lagi filatelis yang memburu tanda tangan Pidi Baiq.
Filatelis dan penggemar antre tandatangan Pidi Baiq saat peluncuran prangko Dilan di Graha Pos Indonesia, Bandung, 6 Maret 2018. Prangko seri Dilan ini akan dicetak sebanyak 100.000 lembar. TEMPO/Prima Mulia
Ginanjar dan Isma Lesmana adalah sebagian dari filatelis yang hadir pada peluncuran perangko dan kartu pos seri Dilan. Mereka mengaku tertarik datang untuk mengoleksi sekaligus memburu tanda tangan Pidi Baiq, penulis buku sekaligus salah seorang sutradara film Dilan 1990.
Menurut Isma, pada peluncuran ini tidak banyak filatelis yang datang. Dia menyebutkan dua alasan kemungkinannya. "Karena ini jenis prangko Prisma," katanya. Dalih kedua, peluncuran ini di luar jadwal resmi peluncuran prangko dari PT Pos Indonesia.
Prangko Prisma biasa dibuat PT Pos sesuai permintaan konsumen. Misalnya dengan memasang foto diri pada prangko, atau untuk acara wisuda. Bagi kalangan filatelis, ujarnya, prangko seperti itu kurang diminati.
Filatelis kata dia, biasanya memburu benda pos keluaran PT Pos yang terjadwal, jumlah cetakannya sedikit, atau terkait dengan acara tertentu. Misalnya prangko hari jadi Kota Bandung 2017 yang bergambar gorila sebanyak 5.000 keping. Benda pos itu diluncurkan saat Festival Perangko Dunia di Bandung tahun lalu. "Harganya sekarang sekitar Rp 1-2 juta," kata Ginanjar. Soal prangko Prisma Dilan yang bernomor seri ini, ia belum tahu apakah bakal menjadi benda koleksi penting atau tidak di kalangan filatelis.