Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

6 Maret 2024 | 17.00 WIB

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta. (Dok. Istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Selain menyandang status sebagai Kota Wisata, Kota Budaya dan Kota Pendidikan, Yogyakarta dinilai punya modal untuk mewujudkan mimpi barunya sebagai Kota Kreatif lewat sumber daya yang telah dimiliki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kota Yogya memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, itu menjadi modal utama untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo saat bertemu kalangan pelaku industri kreatif di Yogyakarta pada Selasa, 5 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lima unsur itu, kata Singgih, sudah bisa menjadi modal membentuk ekosistem yang dibutuhkan Kota Kreatif. Kelimanya bisa sebagai modal menggarap salah satunya quality tourism atau wisata berkualitas yang berfokus minat khusus.

Dari unsur 5K itu, kata Singgih, komunitas-komunitas sudah bergerak terlebih dahulu dengan membuat berbagai event kreatif bertema musik, otomotif, lari, hingga kuliner yang menambah daya tarik wisata minat khusus. 

Event-event garapan komunitas itu selama tiga tahun terakhir berhasil menjadi perintis kunjungan wisata minat khusus, yang jadi penopang efektif kunjungan wisata di masa libur panjang.

Singgih pun mendorong agar tak hanya unsur komunitas yang bergerak namun unsur 5K lainnya. Baik yang pelaku industri yang berkecimpung pada produk UMKM, produk budaya, pariwisata, bisnis dan produk lainnya. 

Apresiasi Kreasi Indonesia

Ruang untuk mengasah pengalaman dan mempertemukan pelaku industri kreatif, kata dia, kini banyak terbuka lebar. Salah satunya yang setiap tahun digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) lewat ajang Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) tahun 2024. 

Event yang tahun ini memasuki gelaran keempat itu melibatkan tujuh subsektor ekraf, yaitu kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, musik, film, dan gim. Penyelenggara menargetkan pendaftaran dari 10.000 pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. Pendaftaran mulai 12 Februari hingga 31 Maret 2024.

Untuk subsektor kuliner, kriya, fesyen, dan aplikasi/gim, peserta diharuskan memiliki usaha yang telah berjalan minimal selama 6 bulan dan menyertakan surat keterangan usaha. 

Sementara itu, untuk subsektor musik dan film, diperlukan karya orisinal terbaru (dalam 2 tahun terakhir), dengan ketentuan khusus seperti penyertaan video klip untuk musik dan afiliasi dengan rumah produksi untuk film, bukan individu.

Dalam ajang itu, para pelaku ekonomi kreatif akan dibimbing secara intens sejumlah mentor dan karya karyanya akan masuk dalam pameran Kemenparekraf.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno sebelumnya menyebut untuk menghidupkan ekosistem industri kreatif dibutuhkan event pendukung publikasi dan promosi yang dapat memperluas pasar bagi jenama lokal.

Salah satu perwakilan dari pelaku ekonomi kreatif di Yogya dari Asosiasi Digital Kreatif, Ibnu mengungkapkan Kota Yogyakarta memiliki banyak sumber daya di bidang digital kreatif yang bisa dilibatkan untuk mendukung mewujudkan Kota Kreatif. 

"Dari asosiasi kami memiliki sumber daya di bidang digital yang sangat kaya dan beragam, baik itu dari sisi teknologi, seni grafis dan animasi, pemasaran, bahkan berkaitan dengan big data," kata dia.

Ia berharap sumber daya Yogyakarta itu bisa dipersatukan melalui forum komunikasi Kota Kreatif agar ke depan bisa berkelanjutan dan lebih banyak dilibatkan dalam berbagai kegiatan berbasis industri kreatif.

PRIBADI WICAKSONO

Mila Novita

Mila Novita

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus