Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tren liburan selalu berubah. Menurut survei Booking.com, 2024 akan menjadi tahun yang penuh dengan pelarian dari kenyataan seperti melakukan liburan solo atau solo traveling dan mengikuti retret kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan cuaca yang lebih hangat, 67 persen wisatawan mencari liburan yang berpusat pada perairan. 36 persen mendambakan pemandangan laut atau danau, dan 75 persen menemukan relaksasi instan di tepi perairan,” demikian kesimpulan survei tersebut, seperti dilansir dari Travel and Leisure, Senin, 23 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak 18 persen wisatawan yang disurvei mengatakan bahwa mereka memprioritaskan kesejahteraan, memilih retret untuk mencari hiburan, sementara 20 persen wisatawan menyatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan retret kesehatan. Sebanyak 14 persen menyatakan bahwa mereka bahkan tertarik untuk mencoba retret psikedelik utnuk kesehatan mental.
Pada 2024 juga akan menjadi tahun besar bagi solo traveling, dengan 54 persen responden perempuan dan 63 persen responden laki-laki mengatakan mereka merencanakan liburan solo.
“Prediksi perjalanan kami pada tahun 2024 mencerminkan gagasan bahwa perjalanan bukanlah sarana untuk melepaskan diri dari kehidupan, melainkan katalis untuk menjalani hidup terbaik,” kata Arjan Dijk, SVP dan CMO di Booking.com dalam sebuah pernyataan. “Dari petualangan mendebarkan di destinasi baru hingga merasakan denyut budaya baru dan setiap pengalaman di antaranya, perjalanan memungkinkan kita menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.”
Sebagian besar wisatawan pernah berbohong
Survei yang sama menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan pernag melakukan kebohongan. Ini karena sebanyak 68 persen wisatawan percaya bahwa mereka bertransformasi menjadi versi terbaik dari diri mereka saat berad di tempat lain.
Dijelaskan bahwa sebanyak 62 persen wisatawan menyukai anonimitas dalam perjalanan, 37 persen menceritakan kisah fiksi tentang kehidupan mereka, dan 57 persen memancarkan energi karakter utama, dan untuk 2024, ada tambahan unsur intrik.
Contohnya, seseorang mungkin memberikan nama palsu kepada kenalan baru di bar, memesan kamar dengan nama samaran, atau berpura-pura menjadi agen rahasia di suatu tempat di dunia, ketahuilah itu adalah hal umum.
Menurut laporan tersebut, yang menyurvei 27.000 wisatawan di 33 negara, 70 persen orang Amerika menikmati momen tidak dikenali saat traveling, yang bisa berarti kelompok itulah yang paling banyak mengarang cerita. Laporan tersebut menemukan bahwa orang Italia adalah wisatawan yang “paling jujur”, dan paling kecil kemungkinannya untuk mengarang cerita bohong.
Ini memperkuat teori bahwa orang mempunyai kepribadian yang berbeda ketika bepergian agar merasa lebih hidup, lebih dari dua pertiga (68 persen) merasa bahwa mereka adalah versi terbaik dari diri mereka sendiri saat berlibur, mampu melepaskan hambatan dan merangkul aspek-aspek baru dari kepribadian mereka, sementara 42 persen bahkan akan membayar untuk menyewa mobil yang lebih bagus daripada yang mereka kendarai di rumah untuk menjalani kehidupan terbaik mereka dengan percaya diri.
Pilihan Editor: Suka Solo Traveling? Simak Saran Aman buat Perempuan