Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara akan membangun kawasan wisata hutan mangrove dengan konsep yang menarik. Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh mengatakan objek wisata hutan mangrove itu akan dibuat di Pantai Terentang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hutan mangrove ini nantinya akan menambah destinasi wisata selain hutan mangrove di Desa Kurau Barat," kata Ibnu Saleh di acara menanam 5.000 mangrove di Pantai Terentang, Selasa 9 Juli 2019. Hutan mangrove, menurut dia, tak hanya bisa menjadi objek wisata namun juga memulihkan dan melestarikan lingkungan.
Ibnu Saleh menambahkan, ke depannya akan ada lebih banyak objek wisata hutan mangrove. Semua hutan mangrove akan memiliki konsep berbeda sehingga lebih menarik dan wisatawan nyaman berkunjung ke sana.
"Kami sudah menanam sekitar 200 ribu bibit mangrove yang tersebar pada beberapa titik, dan tahun ini ditargetkan tertatan 100 ribu batang," katanya. "Konsep kepariwisataan itu sebenarnya sederhana saja, yaitu berani beda dengan yang lain dan gencarkan promosi, maka orang akan tertarik untuk datang."
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan akan mengembangkan potensi wisata hutan mangrove dengan cara membangun infrastruktur yang memadai. "Hutan mangrove apabila dikembangkan, ditata dan ditunjang dengan infrastruktur pendukung, kami optimistis dapat menjadi salah satu destinasi wisata di daerah ini," kata Gubernur Olly saat menanam mangrove di Kelurahan Meras, Kecamatan Bunaken, Kota Manado.
Penanaman mangrove di wilayah pesisir Bunaken ini diinisiasi Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja). Program penanaman mangrove ini diiringi dengan pemulihan Daerah Aliran Sungai dan Kampung Hijau Sejahtera. Dia berharap keindahan, kekhasan, serta keanekaragaman kawasan hutan mangrove mampu menarik minat wisatawan.