Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Surga Makanan Murah Itu Ada di Solo

HIK (Hidangan Istimewa Kampung) adalah sebutan untuk warung angkringan di pinggir jalan di Kota Solo yang banyak dikunjungi.

10 Agustus 2018 | 19.16 WIB

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan sebelum diperebutkan dalam perayaan Grebeg Maulud di Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, 1 Desember 2017. Acara ini merupakan puncak perayaan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. ANTARA
Perbesar
Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan sebelum diperebutkan dalam perayaan Grebeg Maulud di Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, 1 Desember 2017. Acara ini merupakan puncak perayaan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tak banyak objek wisata yang bisa dikunjungi di Solo. Wisata utama ya tentu saja ke Keraton Solo, selebihnya wisata kuliner dan nikmati saja kehidupan sehari-hari warga Solo. Kota Solo merupakan kota yang sangat tenang, tidak hiruk-pikuk, tanpa kesemerawutan lalu lintas yang berlebihan. 

Di Solo, ke mana-mana terasa dekat dan mudah, tidak ada macet. Kalaupun macet, hanya pada jam pergi dan pulang kantor, itu pun macetnya hanya sebentar. Tiga hari berlibur di Solo, saya sudah lumayan hafal jalan-jalan utama di sana. Kota Solo penuh dengan komunitas anak gaul kreatif dan tempat nongkrong gaul di pinggir jalan banyak ditemui di sana. jadwal wisata kuliner yang padat, tidak membuat dompet saya seperti kerampokan haaahaa. Perut kenyang (banget!), hati pun senang :D

HIK (Hidangan Istimewa Kampung) adalah sebutan untuk warung angkringan di pinggir jalan yang banyak dikunjungi. Daya tarik utamanya ya tentu saja karena harganya yang super terjangkau. Ada juga juga tempat nongkrong asik di sana, namanya Tiga Tjeret dan Mom Milk (ada juga di Benton Junction Lippo Karawaci).

Tiga Tjeret bisa dibilang sebagai café dengan rasa kaki lima. When 'wedangan' meets urban, begitu tagline-nyaMengusung konsep interior daur ulang, tempat ini terlihat kece dan kreatif. Ada tudung lampu gantung yang terbuat dari botol plastik, kaki meja dari mesin jahit, dan tembok-tembok yang penuh dengan mural warna-warni. Makanan di sini ya khas kaki lima banget atau HIK. Ada nasi ikan teri dalam porsi mini yang dibungkus dengan daun pisang, berbagai gorengan, roti dan pisang owol (bakar), serta minuman semacam jahe, wedang, dan sebagainya.

Sayangnya, menurut saya, rasa makanan di sini kurang enak. Kadang-kadang gemes deh kalo nemu tempat makan kayak gini. Tempatnya udah bagus, suasananya mendukung banget untuk makan banyak, adamusic performance pula, tapi rasa makanannya enggak enak. Ah jadi gatot deh -__-

Ada juga Mom Milk yang merupakan bisnis mahasiwi UNS Sebelas Maret Solo. Mom Milk berlokasi di sebuah rumah tua berwarna putih dengan beberapa bagian tembok penuh mural di bagian dalam bernuansa hitam, merah, dan putih. Nah kalau di sini, tempatnya kece, rasa makanan dan minumannya juga enak.

Sesuai dengan namanya, menu andalan di sini ya tentu saja susu dengan rasa original atau rasa lainnya seperti green tea, coklat, pisang, kopi, vanillamoccacaramel, dan lain-lain. Untuk susu ukuran regular harganya Rp 9.000 dan ukuran besar (king) harganya Rp 15.000. Menu makanan yang disediakan di sini berupa makanan ringan seperti kentang goreng, pangsit goreng mini, kroket, otak-otak, risoles, serta makanan berat seperti spaghettisteak, paket sosis, dan sebagainya. Semuanya dengan harga yang terjangkau! :D

 

 

Tulisan ini sudah tayang di Dunianomaden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus