Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tak Perlu ke Luar Negeri, Ganjar Ajak Warga Wisata ke Kampung Batik Kauman

Di Kampung Batik Kauman bisa ditemukan kurang lebih 1.000 desain batik mulai yang dari yang kuno hingga modern.

3 Oktober 2022 | 10.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para perajin sedang membatik di rumah produksi Bella Batik, Kauman, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu 28 Mei 2022. Kauman merupakan salah satu kampung penghasil batik di kota Pekalongan yang dijadikan destinasi wisata para pelancong. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merekomendasikan Kampung Batik Kauman di Pekalongan Jawa Tengah sebagai destinasi wisata dalam negeri yang bisa dikunjungi, Menurut dia, kampung batik bisa menjadi salah satu alternatif seiring imbauan pemerintah untuk tidak perlu berlibur ke luar negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kemarin seluruh kepala daerah dikumpulkan pak presiden, kita dalam situasi kondisi dunia yang tidak baik. Kalau kemarin dikaitkan dengan pak presiden, tidak usah piknik ke luar negeri, ke dalam negeri saja. Maka ini merupakan destinasi wisata yang sangat bagus," kata Ganjar saat mengunjungi Kampung Batik Kauman, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kampung Batik Kauman dicetuskan sejak 2007. Sebelum itu, kampung ini merupakan pusat pengrajin batik sejak lama. Bahkan, kampung Kauman disinyalir merupakan kampung pertama yang ada di kawasan Pekalongan mengingat di kampung Kauman banyak ditemukan rumah-rumah kuno peninggalan di masa lalu dan masjid jami yang didirikan pada 1852.

Di sini juga bisa ditemukan kurang lebih 1.000 desain batik mulai yang dari yang kuno hingga modern. "Dan ini ditampilkan, kita kemudian mengingat kejayaan batik pada masa-masa silam, hari ini masih bisa kita lihat," kata Ganjar.

Terlebih, saat ini banyak orang dari luar daerah yang datang ke Solo, khusus untuk belajar batik. "Orang tidak hanya membeli batik tetapi juga belajar batik, ada pengalaman, ada workshopnya di sini. Tentu saja orang punya banyak pilihan batik dengan filosofi yang sangat dalam, sangat khas," kata Ganjar.

Untuk lebih memoles Kampung Batik Kauman, perlu dilakukan berbagai macam inovasi. "Ya inovasinya harus macam-macam, ada kafe kopinya. Jadi belanja batik bisa nongkrong dulu sambil ke kafe. Tinggal ditata maka orang akan berbondong-bondong ke sini, bagus sekali," kata Ganjar.

Teguran Jokowi

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyentil pejabat negara yang memamerkan aktivitas melancongnya ke luar negeri di media sosial. Menurut Jokowi, kegiatan para pejabat itu membuat devisa lari ke luar negeri.

"Kenapa dalam situasi krisis global seperti ini malah berbondong-bondong keluar negeri? Pamer-pamerin di Instagram, apalagi pejabat," kata Jokowi dalam arahannya kepada para pejabat di JCC, Jakarta Pusat, Kamis, 29 September 2022. 

Jokowi mengklaim setiap tahunnya mendapat undangan untuk pergi ke luar negeri hingga 20 kali. Namun, agar devisa tidak lari ke luar negeri, Jokowi menyebut dirinya hanya memenuhi dua atau tiga undangan saja. 

"Betul-betul saya rem, ini ada manfaat konkret gak sih? Karena juga keluar uang kita. Hal-hal yang seperti itu kita rem, rakyat juga kita beri tahu. Gunakan untuk wisata di dalam negeri saja," kata Jokowi. 

Dalam arahannya, Jokowi memerintahkan para kepala daerah memperbaiki destinasi wisata di daerahnya masing-masing, agar masyarakat mau datang. Dengan begitu, devisa negara bakal bertambah dari kunjungan itu, termasuk ke Kampung Batik Kauman.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus