Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Pengacara Jay-Z Kembali Ajukan Keberatan atas Gugatan Pemerkosaan: Tuduhan Tak Berlaku Secara Hukum

Pengacara Jay-Z mengajukan keberatan terhadap gugatan pemerkosaan yang melibatkan Sean 'Diddy' Combs.

1 Januari 2025 | 09.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penyanyi rap Jay-Z memiliki nama asli Shawn Corey Carter. Zimbio.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara rapper Jay-Z, Alex Spiro, mengajukan keberatan hukum terhadap gugatan pemerkosaan yang diajukan oleh seorang perempuan, dikenal sebagai Jane Doe, alias anonim. Dalam dokumen pengadilan yang dilayangkan pada Senin, 30 Desember 2024, Spiro menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak dapat diterima karena waktu kejadian diduga berlangsung sebelum undang-undang yang relevan mulai berlaku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Spiro mengutip Undang-Undang Perlindungan Korban Kekerasan Bermotif Gender (GMV Law) yang disahkan pada 19 Desember 2000. “Penggugat tidak dapat mengajukan klaim berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Korban Kekerasan Bermotif Gender, karena undang-undang tersebut tidak berlaku untuk kejadian yang terjadi sebelum diundangkan,”  tulis Spiro dalam surat kepada Hakim Analisa Torres, sebagaimana dilaporkan Deadline.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Spiro, kejadian yang diduga terjadi pada September 2000, tiga bulan sebelum undang-undang tersebut mulai berlaku pada Desember 2000. “Hukum tidak memberikan efek retroaktif untuk menciptakan dasar tuntutan yang sebelumnya tidak tersedia,” ungkapnya menambahkan.

Tuduhan Pemerkosaan di Pesta MTV VMA 2000

Gugatan terhadap Jay-Z bermula dari klaim yang diajukan oleh Jane Doe yang menyatakan bahwa dirinya diperkosa oleh Jay-Z dan Sean ‘Diddy’ Combs pada sebuah pesta setelah acara MTV Video Music Awards (VMA) pada 2000. Dalam gugatannya, Jane Doe menyebutkan bahwa ia berusia 13 tahun saat kejadian tersebut terjadi.

Awalnya, gugatan ini hanya menyebut Diddy sebagai tergugat. Namun, pada Ahad, 8 Desember 2024, pengacara Tony Buzbee memperbarui gugatan tersebut untuk memasukkan nama Jay-Z sebagai pihak yang terlibat. Kedua musisi tersebut membantah tuduhan tersebut.

Dalam wawancara di kantor Roc Nation, New York, pada Senin, 16 Desember 2024, Spiro menyatakan bahwa Jay-Z sangat terpukul oleh tuduhan tersebut. “Dia kecewa seseorang bisa menggunakan sistem hukum untuk tujuan seperti ini,” kata dia.

Spiro juga menyoroti dampak tuduhan tersebut terhadap kehidupan pribadi Jay-Z. “Tuduhan ini sangat merusak reputasi keluarganya, termasuk istri dan anak-anaknya,” ujarnya. Jay-Z, yang dikenal dengan nama asli Shawn Carter, memiliki tiga anak dengan penyanyi Beyonce, yakni B (12 tahun) dan si kembar S serta R (8 tahun).

Hakim Izinkan Penggugat Tetap Anonim

Pekan lalu, Hakim Distrik Amerika Serikat, Analisa Torres pada Kamis, 26 Desember 2024 memutuskan bahwa identitas Jane Doe dapat dirahasiakan selama proses hukum berjalan. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan tersebut bersifat sementara dan dapat ditinjau ulang jika kasus ini berkembang. Torres juga mengkritik sikap Spiro yang dianggap konfrontatif dan mencoba mempercepat penyelesaian kasus. “Upaya untuk mempercepat proses ini sangat tidak proporsional,” kata Torres.

Spiro sebelumnya mengajukan mosi agar gugatan Jane Doe dibatalkan jika penggugat tidak mengungkapkan identitasnya. Ia kemudian mendesak hakim untuk mewajibkan Jane Doe mengungkapkan identitasnya jika ingin melanjutkan gugatan.

“Tuan Carter (Jay-Z) berhak mengetahui siapa orang yang secara efektif menuduhnya—dengan cara yang sangat sensasional dan mencari perhatian publik—atas tuduhan tindak pidana, menuntut kompensasi finansial besar, dan merusak reputasi yang telah dibangun selama puluhan tahun," ungkapnya. Hakim Torres kemudian menolak mosi tersebut dengan menyebutnya sebagai langkah yang tidak pantas dan membuang-buang sumber daya pengadilan. 

Di sisi lain, pengacara Jane Doe, Tony Buzbee, dalam pernyataannya kepada Us Weekly menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan keadilan. “Upaya terkoordinasi untuk menyerang saya sebagai kuasa hukum korban jelas tidak akan berhasil,” ujarnya.

DEADLINE | US WEEKLY

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus