Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor dan sutradara kenamaan Hollywood, Justin Baldoni mengajukan gugatan senilai US $250 juta atau sekitar Rp 3,87 triliun terhadap The New York Times atas laporan yang menyebutkan bahwa ia dan tim humasnya terlibat dalam kampanye pencemaran nama baik terhadap aktris Blake Lively. Gugatan ini diajukan pada Selasa, 31 Desember 2024, di Pengadilan Tinggi Los Angeles, dan mencakup sembilan pihak penggugat lainnya, termasuk rumah produksi Wayfarer Studios, mitra bisnis Baldoni, serta tim humas mereka.
Tudingan Pencemaran Nama Baik Justin Baldoni
Dilansir dari People, dalam dokumen gugatan setebal 87 halaman, para penggugat menuding The New York Times melakukan pencemaran nama baik, invasi privasi dengan gambaran yang salah, penipuan, serta pelanggaran kontrak tersirat. Laporan yang menjadi dasar gugatan tersebut diterbitkan pada 21 Desember dengan judul, "We Can Bury Anyone: Inside a Hollywood Smear Machine."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Judul artikel ini dirancang untuk menyesatkan pembaca dan menciptakan kesan bahwa klien kami mengorganisasi kampanye pencemaran nama baik terhadap Lively," ujar Bryan Freedman, pengacara Baldoni. Dalam laporan itu, Baldoni disebut kerap memasuki ruangan rias Lively tanpa izin, termasuk saat ibu empat anak itu sedang memompa ASI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baldoni, bersama sembilan pihak lainnya, termasuk rumah produksinya Wayfarer Studios, menuding artikel itu penuh manipulasi.“Artikel itu menggunakan komunikasi yang telah dipilih secara sepotong-sepotong untuk membangun narasi palsu,” ungkap Freedman.
Blake Lively. Foto: Instagram/@blakelively
Bantahan dan Bukti yang Diajukan Baldoni
Dalam dokumen gugatan tersebut, Baldoni mencantumkan bukti berupa pesan teks yang memperlihatkan bahwa Lively mengundangnya ke trailernya. Dalam pesan itu, Lively menulis, “Saya sedang memompa ASI di trailer, kalau kamu ingin menyelesaikan dialog kita, datang saja.” Baldoni kemudian membalas, “Oke, saya sedang makan bersama kru, lalu akan ke sana.”
Bukti lain berupa pesan dari tim humas Baldoni yang menyuarakan kekhawatiran terhadap tuduhan bahwa mereka sengaja menyebarkan berita butuk untuk merusak reputasi Lively. Baldoni mengklaim, sebagai sutradara It Ends with Us, ia justru berusaha menjaga hubungan profesional dengan Lively meski ada konflik internal.
Respons The New York Times
Juru bicara The New York Times dalam pernyataannya kepada People menegaskan bahwa artikel mereka didasarkan pada fakta dan dilaporkan dengan tanggung jawab penuh. "Peran organisasi berita independen adalah mengikuti fakta ke mana pun arahnya," kata juru bicara tersebut. Media yang berbasis di New York itu menyatakan laporan tersebut disusun secara teliti dan berdasarkan ribuan dokumen, termasuk pesan teks dan email.
“Kami hanya mengikuti fakta,” ujarnya. Juru bicara itu juga menambahkan bahwa dalam pernyataan hingga Wayfarer Studios, Baldoni, dan pihak lainnya belum menunjukkan kesalahan dalam laporan tersebut. "Kami menerbitkan pernyataan lengkap mereka sebagai tanggapan terhadap tuduhan dalam artikel."
Namun, Freedman menuding The New York Times telah mengabaikan kode etik jurnalistik dengan memilih data yang mendukung narasi tertentu. Ia bahkan menyebut artikel tersebut sebagai upaya membela Lively, yang menurutnya tengah menghadapi tekanan publik akibat laporan yang dibuatnya.
Blake Lively Ajukan Gugatan Baru
Gugatan Baldoni datang setelah Blake Lively mengajukan keluhan kepada California Civil Rights Department atas dugaan pelecehan seksual dan kampanye pencemaran nama baik. Menurut laporan Daily Mail, pada hari yang sama, istri aktor Ryan Reynolds itu mengajukan gugatan federal di Distrik Selatan New York. Dalam gugatan itu, ia menuding Baldoni melecehkannya secara seksual, termasuk memaksa penambahan adegan intim dalam naskah yang tidak pernah disepakati.
Gugatan tersebut juga menyebutkan bahwa Lively menghadapi trauma dan kecemasan ekstrem akibat perlakuan Baldoni. Mereka juga menuduh Baldoni dan timnya berupaya memanipulasi media untuk menjatuhkan reputasi sang aktris. Lively sebelumnya melaporkan tuduhan serupa ke California Civil Rights Department. Namun, menurut pihaknya, laporan itu justru berujung pada pembalasan dari Wayfarer Studios dan Baldoni.
“Keputusan Lively untuk berbicara telah memicu lebih banyak serangan dan pembalasan," ungkap pengacara tersebut. Gugatan federal itu juga menuduh Wayfarer Studios melanggar undang-undang federal dan negara bagian California dengan membalas laporan Lively terkait pelecehan seksual dan keselamatan di tempat kerja.
PEOPLE | THE NEW YORK TIMES | DAILY MAIL