Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tekan Kepadatan Malioboro, Yogyakarta Perbanyak Event di Kotabaru

Peserta fun run diajak mempromosikan Kotabaru melalui media sosial agar semakin dikenal luas sebagai destinasi alternatif di Yogyakarta.

10 Februari 2025 | 15.52 WIB

Peserta fun run Tour de Kotabaru melintasi Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta Minggu (9/2). Dok.istimewa
Perbesar
Peserta fun run Tour de Kotabaru melintasi Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta Minggu (9/2). Dok.istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebagian besar event besar yang melibatkan banyak massa di Yogyakarta dipusatkan di kawasan Malioboro. Akibatnya, Malioboro terasa semakin padat dan penuh sesak antara kendaraan yang melintas dan massa yang menghadiri event. Upaya menekan kepadatan Malioboro dinilai tak mudah. Apalagi berkembang pandangan belum ke Yogyakarta kalau belum ke Malioboro.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Empat tahun terakhir, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta mulai gencar membranding ikon-ikon baru yang diproyeksi dapat mengimbangi popularitas Malioboro sehingga mengurangi kepadatannya. Salah satu ikon yang terus berusaha dipopulerkan adalah kawasan Kotabaru, yang berada di timur Malioboro. 
 
Pada Ahad, 9 Februari 2025, misalnya, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta meluncurkan event baru sport tourism berupa fun run atau lari pagi santai yang dipusatkan di kawasan Kotabaru. Wahyu mengklaim, hanya lima menit sejak pendaftaran dibuka, kuota lari yang disediakan langsung habis.

Rute Lari Santai

Dalam ajang itu, hampir 1.000 peserta terutama kalangan pelaku wisata diajak berlari santai mengitari rute Kotabaru yang memiliki deretan bangunan yang masih berarsitektur kolonial atau indische.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Event fun run ini bagian aktivasi event besar Tour De Kotabaru, sebuah gerakan menjadikan kawasan Kotabaru sebagai destinasi wisata alternatif," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko.

Wahyu menambahkan, untuk menjadikan Kotabaru bisa tumbuh dan bersaing dengan Malioboro, salah satu upayanya dengan menggelar event secara konsisten dan menarik.

“Dengan kegiatan yang konsisten dan masif, kami optimis titik-titik lain selain Malioboro seperti Kotabaru semakin dikenal publik sebagai spot alternatif, wisatawan lebih banyak pilihan," ujarnya.

Tour De Kotabaru

Wahyu menuturkan fun run itu menjadi bagian event besar Tour De Kotabaru yang telah berlangsung sejak 8 Februari hingga sepekan ke depan. Event ini mencakup berbagai aktivitas seperti Pesta Pelajar, Walking Tour, Photography Contest, Jazz Kotabaru, dan Bazar Ekonomi Kreatif.

"Kegiatan ini juga melibatkan komunitas dan ekosistem lokal yang ada di Kotabaru," kata dia.

Wahyu menuturkan sudah empat tahun terakhir pihaknya menyelenggarakan Tour De Kotabaru dan melibatkan berbagai elemen. Untuk semakin memperbesar dampaknya, event tak hanya sekali setahun, namun dimasifkan hingga dua kali setahun.

"Pada 2025 event ini kami gelar dua kali, Februari dan pertengahan tahun. Kami mencoba mengangkat semua potensi yang ada, apapun dan sekecil apapun yang ada di sini untuk menjadi daya tarik pariwisata,” ujar Wahyu.

Promosi Kotabaru

Selain menjadi ajang olahraga, peserta fun run diajak mempromosikan kawasan Kotabaru melalui media sosial agar semakin dikenal luas. 

Salah satu peserta asal Magelang, Jawa Tengah, Rizki Febri Aslina, mengungkap pengalamannya mengikuti event ini. Menurutnya, kawasan Kotabaru ternyata memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya berbeda dari lokasi-lokasi lari lain di Yogyakarta dan daerah lain, seperti keunikan arsitektur kolonial yang terjaga, suasana asri, juga banyaknya aktivitas yang ditawarkan. 
 
“Mungkin ke depan bisa menambahkan checkpoint di titik-titik unik di kawasan Kotabaru, sehingga peserta bisa berhenti sejenak untuk menikmati keunikan yang ada. Lebih menarik lagi jika di setiap checkpoint ada papan informasi atau pemandu yang memberikan cerita singkat tentang bangunan bersejarah yang dilewati,” kata dia.

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus