Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tiga Tradisi Buleleng Jadi Warisan Budaya Nasional

Dengan penetapan ini, jumlah tradisi dari Buleleng yang ditetapkan menjadi warisan budaya nasional menjadi tujuh.

11 Oktober 2020 | 08.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tradisi Megoak-goakan di Desa Panji. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan tiga tradisi warga Kabupaten Buleleng, Bali menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) nasional.

Tiga produk kebudayaan tersebut adalah keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional lukisan kaca Desa Nagasepaha, tradisi dan ekspresi lisan Megoak-goakan Desa Panji serta adat istiadat Masyarakat Ngusaba Bukakak, Desa Giri Emas. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan penetapan itu menambah warisan budaya nasional dari Buleleng menjadi tujuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi ada tujuh WBTB di Kabupaten Buleleng dan kami akan melestarikan WBTB nasional tersebut melalui berbagai program," kata Dody, Jumat, 10 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda, Dinas Kebudayaan Buleleng akan melakukan webinar untuk menyebarluaskan hasil penetapan itu agar masyarakat menjadi tahu dan lebih paham. Kemudian pada 2021, akan dilakukan proses perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan tiga WBTB nasional ini.

Sasaran prioritas dari pengembangan dan pelestarian WBTB ini adalah kalangan milenial agar remaja-remaja di Kabupaten Buleleng menjadi lebih paham dan tahu akan kebudayaan di Buleleng. "Dengan tujuan supaya ada regenerasi bagi kalangan-kalangan yang bisa melestarikan WBTB-WBTB itu," kata Dody.

Terkait dengan penetapan itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan hal-hal yang bersifat pengembangan dan pelestarian kebudayaan serta atraksi itu penting untuk kemajuan daerah. "Jangan berpikir setiap gelaran budaya dikatakan festival yang tidak jelas tujuannya. Justru dengan gelaran budaya atau festival tersebut ada ruang mereka untuk tampil," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus