Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Jagat media sosial dihebohkan dengan keputusan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan tentang tiket Candi Borobudur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan Luhut untuk menetapkan tarif baru untuk masuk Candi Borobudur banyak diprotes oleh netizen. Lalu, bagaimana sebenanrnya fakta berkaitan dengan naiknya tiket Candi Borobudur?
- Tiket Masuk Tetap Rp50.000
Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono menjelaskan bahwa tiket seharga Rp 750 ribu per orang bagi turis lokal hanya untuk menaiki Candi Borobudur, sementara harga tiket masuk kawasan candi masih tetap Rp 50 ribu per orang untuk wisatawan nusantara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tiket untuk masuk Borobudur masih sama, yaitu Rp50 ribu untuk wisatawan nusantara dan 25 dollar untuk wisatawan mancanegara. Tarif Rp750 ribu adalah tiket untuk naik ke candi,” kata Edy.
- Tiket Untuk Pelajar Rp5.000
Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono menyatakan bahwa bagi para pelajar diberikan akses khusus untuk menaiki Candi Borobudur dengan tarif Rp5.000.
“Kalau untuk tujuan pendidikan, ada kuota pendidikan bagi para pelajar sebesar 20 hingga 25 persen dengan tarif Rp5.000,” kata Edy.
- Naik ke Bagian Atas Perlu Dibatasi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan bahwa pembatasan jumlah kunjungan wisatawan yang bisa naik ke bangunan Candi Borobudur adalah untuk menjaga kondisi struktur bebatuan yang terus mengalami keausan.
“Bukan artinya wisatawan merusak, tetapi setiap wisatawan naik ke struktur Borobudur, secara otomatis batu mengalami keausan,” kata Sandiaga ihwal heboh tiket Candi Borobudur tersebut.
EIBEN HEIZIER
Baca juga: Setuju Tiket Borobudur Mahal, Arkeolog Ini Ingatkan Kasus Gua Lascaux