Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tiket Masuk Objek Wisata Bersejarah Ikonik Inggris Melonjak hingga 50 Persen

Dua objek wisata sejarah di Inggris yang menaikkan tiket paling tinggi adalah Katedral York sebesar 54 persenn dan Katedral Winchester 40 persen.

18 Februari 2025 | 11.30 WIB

Westminster Abbey di London, diterangi oleh sebuah proyeksi berjudul Light of the Spirit oleh Patrice Warrener, selama festival cahaya Lumiere London, di London, 17 Januari 2018. Festival cahaya Lumiere London diproduksi oleh Artichoke. AP
Perbesar
Westminster Abbey di London, diterangi oleh sebuah proyeksi berjudul Light of the Spirit oleh Patrice Warrener, selama festival cahaya Lumiere London, di London, 17 Januari 2018. Festival cahaya Lumiere London diproduksi oleh Artichoke. AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tiket masuk tempat wisata ikonik dan populer di Inggris mengalami kenaikan signifikan. Sebuah penelitian oleh kelompok konsumen Which? Memperlihatkan bahwa antara 2022 dan 2025, biaya untuk banyak lokasi liburan di negara yang dijuluki The Three Lions meningkat drastis lebih dari 50 persen. Besarnya biaya, membuat pelancong harus mengeluarkan uang semakin banyak karena harganya semakin mahal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Beberapa tempat ikonik, seperti Istana Blenheim yang populer di Oxfordshire terapkan kenaikan harga bagi pengunjung. Pada 2022, tiket masuk dibanderol £25 (Rp511.868), tapi tahun 2025 naik sebesar 20 persen menjadi £30 (Rp614.241). Tempat kelahiran Winston Churchill ini adalah salah satu bangunan bersejarah paling terkenal, dan sekarang ikut menambah beban kunjungan bersama bangunan lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Which? mencatat kenaikan harga terjadi di beberapa tempat wisata utama London, meliputi Westminster Abbey melonjak 20 persen dari £25 ke £30, Katedral St. Paul menerapkan biaya £26 (Rp532.200) awalnya £21 (Rp429.850) atau bertambah 24 persen. Kemudian, ada Menara London menarik uang masuk sebesar £34,80 (712.320) dari £29,50 (Rp603.850) atau mengalami kenaikan sebanyak 18 persen, beserta Istana Hampton Court yang asalnya £26 (Rp532.200) bertambah 4 persen jadi £27 (Rp552.600).

Selain itu, dua objek wisata menetapkan penambahan biaya kunjungan tertinggi, Katedral York turut menaikkan beban masuk sebanyak 54 persen, mulanya £13 (Rp266.000) menjadi £20 (Rp409.400). Lalu, Katedral Winchester menarik tiket sebesar £14 (Rp286.533) dari £10 (Rp204.700) atau penambahannya sampai 40 persen.  Berbeda dengan tempat bermain ikonik Inggris lainnya yang menambah biaya karcis, Shakespeare’s Birthplace, Stratford-upon-Avon justru bertahan di harga £20 (Rp409.400). 

Perubahan signifikan membuat pelancong harus mengeluarkan uang lebih besar untuk mengunjungi tempat bersejarah di Inggris. Kenaikan tersebut dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap banyaknya kunjungan wisata karena minat turis berkurang, mengingat adanya persaingan dari lokasi liburan lain seperti taman hiburan. Bertambahnya biaya masuk ke bangunan tersebut setara dengan karcis taman hiburan besar Alton Tower yang menjual tiket sebesar £29 (Rp594.00).

Kekhawatiran muncul bukan tanpa alasan, ketika taman bermain seperti Alton Towers, Thorpe Park, dan Chessington World Adventure terus menawarkan alternatif lebih murah, sementara tempat bersejarah Inggris justru menaikkan harga semakin tinggi. Hal itu berpotensi memengaruhi cara pelancong merencanakan liburan dan lebih memilih opsi lain daripada mengunjungi museum atau katedral. Perubahan tersebut memiliki implikasi jangka panjang bagi keberlanjutan situs bersejarah dan pariwisata negara itu.

Di sisi lain, peningkatan biaya masuk terjadi karena pengelola tidak memiliki pemasukan selain kontribusi pengunjung serta donator. Melansir Independent, destinasi wisata Westminster Abbey tidak menerima dana dari Gereja Inggris, pemerintah, atau kerajaan. 

Which? mencatat bahwa dari sepuluh katedral besar, empat di antaranya, termasuk Liverpool, Bristol, dan Durham, masih bergantung pada sumbangan sukarela. Namun, pengelola tetap mengizinkan pengunjung yang ingin berdoa untuk masuk secara gratis.

"Kami tidak menerima dana pemerintah secara rutin, atau dana gereja di luar tunjangan pendeta. Kami bergantung pada kemurahan hati pengunjung kami untuk mengumpulkan sebagian besar dari lebih dari £33.000 per hari yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa kami dapat membuka York Minster 365 hari setahun dan merawat sejarah serta warisannya unik," kata juru bicara Katedral York kepada Independent dikutip Senin 17 Februari 2025.

Agar perjalanan ke tempat utama lebih murah meskipun biaya masuk mahal, pelancong masih memiliki cara lain untuk menekan anggaran. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan transportasi umum untuk bepergian ke lokasi serta memanfaatkan penawaran dua karcis dengan harga satu tiket di banyak lokasi, termasuk Westminster Abbey, Katedral St Paul, dan Tower Bridge.

NIA NUR FADILLAH | TRAVEL AND TOUR WORLD | INDEPENDENT

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus