Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tip Wisata Mandiri ke Pulau Hoga

Cara menuju ke Pulau Hoga di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dari rute hingga biaya.

11 Februari 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pulau Hoga adalah salah satu pulau keren dalam gugusan Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Destinasi wisata ini populer bagi pelancong dalam dan luar negeri, terutama bagi yang punya hobi menyelam. Hoga berada di sebelah timur Pulau Kaledupa, salah satu pulau besar di Taman Nasional Wakatobi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakatobi merupakan akronim dari nama-nama pulau besar di sana, yakni Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Selain pulau-pulau besar, ada puluhan pulau kecil dan beberapa pulau karang. Di taman nasional ini, terdapat beragam jenis ikan, moluska, koral, dan spesies tanaman laut terbesar di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagian besar spesies terumbu karang dunia—sebanyak 820 jenis—ada di Wakatobi. Bawah laut Wakatobi menyimpan 750 jenis terumbu karang yang bisa dinikmati keindahannya dengan menyelam. Daerah ini terkenal sebagai kawasan barrier reef (karang penghalang) terbesar di Indonesia. Selain itu, ada 942 jenis ikan serta salah satu habitat bagi penyu, lumba-lumba, dan paus.

Mengunjungi Wakatobi, khususnya Pulau Hoga, selain menggunakan jasa biro perjalanan, bisa dilakukan secara mandiri. Tentu saja, sebelum berangkat, pelancong perlu lebih dulu mencari tahu segala sesuatu menyangkut lokasi tujuan, transportasi, akomodasi, dan perbekalan yang perlu disiapkan. Dengan demikian, perjalanan akan lancar dan menyenangkan.

Tidak tiap saat pulau-pulau di Wakatobi ramai. Biasanya wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, datang ke sana pada April-Mei dan September-November. Pada hari-hari bulan lain, Wakatobi cenderung sunyi. Pelancong bisa memilih mau datang pada waktu-waktu ramai atau saat-saat sepi. Jika ingin menikmati keheningan dan menyepi, bisa datang pada bulan-bulan tak ramai.

 

SHINTA MAHARANI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Shinta Maharani

Shinta Maharani

Kontributor Tempo di Yogyakarta

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus