Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika berkunjung ke Taman Arkeologi Angkor Wat, Kamboja, terdapat sebuah kuil yang terlihat menonjol dan estetik, namanya Kuil Bayon. Terletak tepat di utara Angkor Wat, kuil ini disebut pernah menjadi titik fokus kota kuno Angkor Thom. Kuil ini juga sering disebut sebagai Kuil Jayavarman, diambil dari nama raja Khmer yang menugaskan pembangunannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keunikan kuil ini adalah banyaknya menara yang dihiasi dengan wajah tersenyum lembut di setiap sisinya. Ada sekitar 50 reruntuhan menara yang mengelilingi kuil dan lebih dari 200 wajah dengan berbagai tingkat erosi dan keausan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masing-masing wajah, berdiri setinggi 4 meter, menatap ke salah satu arah mata angin, semuanya menampilkan senyuman tenang yang sama dengan mata tertutup, melambangkan keadaan kedamaian batin. Kuil ini juga menampilkan relief rumit yang menggambarkan pemandangan peperangan darat dan laut, aktivitas pasar, dan bahkan pembangunan kuil itu sendiri.
Misteri Kuil Bayon
Candi ini penuh misteri. Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon pada abad ke-19 oleh para sarjana dan penjelajah Prancis. Tak ada yang bisa memastikan siapa yang digambarkan wajah-wajah itu, dewa-dewa Hindu atau Budha, atau justru Raja Jayavarman VII yang sedang tersenyum. Diduga ada prasasti dan nama candi yang menjelaskan identitas sosok bermuka empat ini, tapi mungkin telah dihancurkan oleh penguasa berikutnya yang mengambil alih Angkor Thom setelah kematian Jayavarman VII.
Kuil Bayon merupakan satu-satunya kuil kerajaan Buddha dan yang terakhir dibangun pada masa Kerajaan Angkor. Meskipun kuil-kuil terus dibangun setelah kematian Jayavarman VII, tidak ada satu pun candi yang sebanding dengan skala, kekayaan, dan sumber daya Bayon.
Menjelajahi Bayon
Kuil ini merupakan salah satu destinasi populer di Kamboja. Tapi meskipun ramai dikunjungi, wisatawan masih bisa menemukan tempat-tempat tenang karena hamparannya yang luas. Untuk menaiki candi sampai menaranya, wisatawan harus melewati tangga curam.
Tapi sepanjang perjalanan, wisatawan bisa menikmati relief dan dekorasi kuil di dinding luarnya, yang menggambarkan pemandangan pertempuran laut dan kehidupan sehari-hari. Eksteriornya menyerupai tumpukan batu dan interiornya menyerupai labirin galeri, menara, dan lorong-lorong di tiga tingkat.
Dibangun pada masa pemerintahan Jayavarman VII pada akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13, Bayon adalah salah satu kuil utama di Taman Arkeologi Angkor seluas 401 km persegi di barat laut provinsi Siem Reap. Taman Arkeologi Angkor masuk dalam daftar Situs Watisan Dunia UNESCO pada tahun 1992
TIMES OF INDIA | THE STAR