Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Usai Meeting Jangan Pulang Dulu, Makassar Banyak Spot Wisata Asik

Makassar adalah kota meeting, dengan ragam hotel dan gedung pertemuan. Usai meeting jangan pulang dulu, banyak destinasi wisata yang bisa dinikmati.

29 Juli 2019 | 15.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sebuah kelurga menikmati pemandangan laut dengan latar belakang gedung tinggi di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 2016. Pantai Losari tak hanya menjadi tempat favorit anak muda namun juga tempat yang cocok menghabiskan waktu bersama keluarga. TEMPO/Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Pantai Losari sejak dulu merupakan ruang publik sekaligus konsentrasi hotel-hotel berbintang. Di sekitar pantai ini pula terdapat Celebes Convention Center (CCC), pusat konferensi, meeting, wisata insentif, konvensi, dan pameran (MICE) di Makassar. Usai mengikuti acara MICE, jangan terburu-buru pulang. Makassar banyak memiliki spot untuk mengisi waktua luang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama, bersantailah di Makassar, terutama di Pantai Losari. Inilah pantai yang menurut Wapres Jusuf Kalla dapat melihat matahari tenggelam dan terbit sama baiknya. Beragam kafe ada di Pantai Losari dengan kopi istimewa sebagai teman makan songkolo (ketan) ditaburi kelapa parut yang disanggrai, nasi kuning, dan nasi campur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemandangan Pulau Samalona, saat dilihat dari atas kapal di perairan Makassar, Sulsel, Jumat 5 Juni 2015. Pulau Samalona merupakan gugusan pulau karang yang berbentuk bundar, dengan luas 2,34 hektar dan menjadi salah satu pulau yang menjadi tujuan wisata pecinta selam baik wisatawan lokal, maupun mancanegara dan dapat ditempuh sekitar 30 menit dari Makassar.TEMPO/Iqbal Lubis

Bila ingin lebih privat, anjungan Makassar Golden Hotel (MGH) bisa jadi pilihan. Anjungan ini benar-benar di bibir pantai alias menjorok ke laut. Hidangan yang sama legendarisnya dengan hotel ini adalah pisang epe’ (banana press), pisang dibakar lalu dipipihkan, disiram dengan saus gula merah. Aroma gula merahnya biasa dicampur durian atau nangka.

Dari Losari, perjalanan bisa lanjut menikmati dua destinasi bersejarah: Benteng Rotterdam atau Pelabuhan Paottere. Mirip pelabuhan Sunda Kelapa, di sinilah kapal-kapal kayu masih beroperasi mengantar berbagai komoditas sejak abad 17. Di sekitar pelabuhan tersebut, banyak rumah makan menjaja seafood dan ikan asin dengan kualitas terbaik.

Bila Jakarta memiliki gugus kepulauan Seribu, Makassar memiliki Kepulauan Spermonde. Gugus kepulauan Spermonde terdiri dari Pulau Kapoposang, Pulau Lanjukang, Pulau Kodingareng Keke dan Pulau Samalona.

Pulau-pulau itu menyediakan destinasi selam yang menawan, pasir putih yang lembut dan langit yang biru tua tanpa polusi. Kepulauan ini dapat dijangkay dermaga Kayu Bangkoa (kayu bakau), yang lokasinya masih di sekitar Pantai Losari.

Menyelam dan snorkeling adalah kegiatan utama di pulau-pulau itu. Pasir putihnya yang halus pas untuk berjemur di bawah rindangnya pepohonan. Namun, bila Tari ke kepulauan Spermonde sekitar Rp400.000-an dari dermaga Kayu Bangkoang (PP). 

Perjalanan mencapai 2-3 jam antara Makassar ke Spermonde, bila dirasa cukup memakan waktu, Makassar memiliki Pulau Lae-Lae yang cukup 5-10 menit dengan speedboat. Berbagai resto dan penginapan ada di pulau ini.

Alternatif berlibur lain yang masih dekat dengan Pantai Losari, adalah Trans Studio Makassar. Lokasinya berada di Tanjung Bunga. Berbagai wahana permainan layaknya Universal Studio, reto, dan mal ada dalam tempat hiburan keluarga itu. Nah, siapa bilang meeting atau konferensi itu menjemukan?

Seorang anak buah kapal (ABK) melintas di depan deretan kapal Phinisi yang bersandar di dermaga Pelabuhan Paotere, Makassar, Senin (18/4). Pelabuhan Paotere masih dipakai sebagai pelabuhan perahu-perahu rakyat seperti Phinisi, Lambo, kapal-kapal motor nelayan dan pedagang antar pulau juga menjadi pusat niaga nelayan, dengan adanya fasilitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang dibangun pemerintah setempat. TEMPO/Subekti

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus