Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Veronica Tan termasuk perempuan yang mendorong pembelaan terhadap hak-hak sesama kaum Hawa. Seusai acara perayaan ulang tahun Komisi Nasional Perempuan yang ke-21 di Jakarta, Veronica Tan menyebutkan sosok seorang perempuan yang menjadi inspirasinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya mendapat inspirasi dari Ibu Saparinah Sadli," kata Veronica Tan kepada Tempo di Wisma Habibie - Ainun di Jakarta, Kamis 24 Oktober 2019. "Meski beliau sudah sepuh, beliau adalah pejuang perempuan dan masih bugar."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan istri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini, mengatakan Saparinah berjuang untuk kemanusiaan, terutama bagi perempuan. Saparinah Sadli kini berusia 92 tahun. Kendati sudah amat senior, dia masih aktif dan menjadi pendiri komunitas Sahabat Lansia Tangguh.
Saparinah Sadli lahir di Tegalsari, Jawa Tengah, pada 24 Agustus 1927. Istri dari almarhum Prof. Dr. Ir. Mohammad Sadli, MSc, ini pernah mengatakan ingin lahir sebagai anak laki-laki. Saparinah lahir dari keluarga aristokrat Jawa dan melihat banyak hal yang membedakan antara lelaki dan perempuan.
Saparinah Sadli di kantor Tempo, Velbak, Jakarta (21/3). (Tempo/Ratih Purnama)
Saparinah Sadli gencar menyuarakan kesetaraan gender dan perlindungan bagi perempuan. Pasca-kerusuhan 1998, dia masuk dalam Tim Gabungan Pencari Fakta atau TGPF kasus kerusuhan pada 13 - 15 Mei 1998. Ketika kerusuhan terjadi, banyak perempuan yang menjadi korban dan harus dipulihkan.
Saparinah Sadli menjadi Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan periode 1998 - 2004. Dia juga pendiri Pusat Studi Kajian Wanita Universitas Indonesia, anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia periode 1996-2000.
Dalam hal memperjuangkan hak perempuan, Veronica Tan mendukung agar setiap perempuan Indonesia berani berbicara untuk dirinya masing-masing. "Saya masih melihat kadang-kadang perempuan itu merasa ya sudahlah, enggak usah macam-macam, nrimo saja," ucap perempuan 42 tahun itu. "Saya yakin semua wanita itu pinter, tapi kadang-kadang suka minder."