Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang WNA asal Amerika Serikat Kristen Gray mendadak menjadi perbincangan karena ia mengajak WNA lain untuk tinggal di Bali. Dalam cuitannya, ia menyebut tinggal di Bali memberi keuntungan seperti aman, biaya hidup murah, gaya hidup mewah, ramah LGBT dan adanya komunitas orang kulit hitam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cuitan tersebut kemudian menjadi viral. Sebab, ia mengaku telah tinggal di Indonesia selama pandemi, sedangkan Indonesia tengah menutup pintu masuk bagi turis asing untuk mengendalikan Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ikut menanggapi kabar tersebut. "Yang perlu kita tekankan Indonesia ini adalah negara hukum, kita harus pastikan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara selalu taat protokol kesehatan Covid-19 dan mematuhi hukum dan perundangan-undangan yang berlaku," kata dia, Selasa, 19 Januari 2021.
Ia pun mengaku mendapat kabar dari salah satu agensi multilateral bahwa ada 80 persen dari pegawai ekspatriatnya memutuskan untuk tinggal di Bali bekerja sebagai remote working. "Ini harus kita sikapi baik-baik bahwa setiap kegiatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mengacu pada hukum dan perundangan-undangan yang berlaku," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan Indonesia saat ini memang menjadi pilihan destinasi wisata, staycation atau tinggal sambil berlibur maupun workation atau bekerja sambil berlibur bagi wisatawan. Namun ia kembali mengingatkan soal aturan hukum yang berlaku.
Saat ini, keberadaan Kristen Gray sedang dicari oleh pihak Imigrasi Bali. Ia diketahui berada di Indonesia sejak Maret 2020.