Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Wanda Hamidah Angkat Bicara soal Penutupan Alexis

Artis Wanda Hamidah angkat bicara soal pencabutan izin usaha Hotel Alexis dan Griya Pijat Alexis oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.

31 Oktober 2017 | 06.56 WIB

Wanda Hamidah. dok TEMPO/Mazmur Sembiring
Perbesar
Wanda Hamidah. dok TEMPO/Mazmur Sembiring

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Artis Wanda Hamidah angkat bicara soal pencabutan izin usaha Hotel Alexis dan Griya Pijat Alexis oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta. Selama ini muncul dugaan tempat itu digunakan ajang prostitutsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya sih bersyukur dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan DKI Jakarta. Mungkin ini bisa menjadi awal untuk menutup panti pijat plus-plus, yang tersebar di tempat lainnya," ujar Wanda Hamidah, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin, 30/10.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

informasi yang didapat, kata Wanda Hamidah, Hotel Alexis kerap dijadikan tempat dilakukannya praktik prostitusi. "Yang pasti menyediakan penari-penari perempuan dengan tidak memakai baju."Artis Wanda Hamidah bersama anak-anak kurang mampu berbelanja baju lebaran dalam Belanja Ceria Untuk Anak-Anak Jalanan di Mall Pejaten Village, Jakarta, (1/8). Acara ini digelar oleh Komnas Perlindungan Anak yang diikuti 50 anak jalanan dan yatim. TEMPO/Nurdiansah

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memperpanjang izin Tanda Daftar Usaha Hotel Alexis oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Dengan begitu, segala bentuk kegiatan di Hotel Alexis tidak bisa dilanjutkan karena izinnya sudah habis per tanggal 27 Oktober 2017.

Menurut Wanda Hamidah, sebenarnya tempat hiburan malam sepeti halnya Alexis akan selalu ada di kota-kota besar di seluruh dunia. Bahkan praktik prostitusi dengan berkedok panti pijat pun sudah ada sejak dulu.

Saksikan: Begini Penampakan Griya Pijat Hotel Alexis yang Dicabut Izinnya

"Saya sih lebih memikirkan, harusnya dilokalisasi. Contohnya seperti Malaysia, dia bikin Genting, jadi siapa yang mau berjudi pergi ke Genting. Repotnya di Indonesia, pelacuran dan perjudian tidak diterima tapi dilakukan sembunyi-sembunyi," kata Wanda Hamidah.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus