Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisata Religi di Hari Natal, Napak Tilas Kisah Sengsara Yesus di Via Crucis Sukamoro

Objek wisata religi ini berupa 14 patung jalan salib yang menggambarkan kesengsaraan Yesus Kristus ratusan tahun silam.

16 Desember 2023 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Palembang - Menjelang Natal, objek wisata religi Via Crucis Sukamoro di Desa Sukamoro, Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatra Selatan, semakin ramai dikunjungi. Objek wisata ini berupa 14 patung jalan salib yang menggambarkan kesengsaraan Yesus Kristus ratusan tahun silam.

Via Crucis Sukamoro mulai dibuka umum sejak Desember 2021. Eduardus Bambang Haryo, Guide Via Crucis Sukamoro, mengklaim bahwa jalan salib di Via Crucis Sukamoro sebagai yang terbesar dan tercantik di Indonesia. Selain berdiri di atas lahan dengan luas lebih dari 4 hektare, Via Crucis Sukamoro dibangun dengan nuansa Romawi kuno. 

Tempat ziarah ini berada dekat Gua Maria Mater Misericordiae atau Bunda Belas Kasih. Di sebelah tempat wisata doa ini terdapat kompleks Yayasan Sosial Pansos Bodronoyo unit  Panti Werdha Sumarah dalam naungan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Palembang (Kapal).

Pengunjung menapaki jalan salib di Via Crucis Sukamoro, Banyuasin. (TEMPO/Parliza Hendrawan)

Sebelum napaktilas jalan salib I hingga jalan salib ke XIV, peziarah akan melewati gerbang jalan salib yang menjulang tinggi. 

“Yang berwisata ke sini bukan hanya umat Katolik akan tetapi juga dari Islam maupun Buddha,” kata Bambang Haryo, Sabtu, 16 Desember 2023. 

Napak tilas

Via Crucis Sukamoro dikelilingi oleh pagar pembatas yang kokoh. Turun dari kendaraan yang diparkir di dalam kawasan, pengunjung dapat langsung napak tilas menelusuri jejak teladan Yesus dengan lebih dulu melewati gerbang jalan salib. Kemudian, pengunjung akan melalui satu per satu patung-patung yang menggambarkan peristiwa tempo dulu. 

Beberapa patung tersebut menggambarkan saat Yesus jatuh untuk pertama kalinya, Yesus saat berjumpa dengan ibu-Nya, pakaian Yesus ditanggalkan, Yesus wafat di kayu salib, dan adegan saat Yesus diturunkan dari salib. 

Gua Maria

Setelah menapaki jejak Yesus di jalan salib ke XIV, pengunjung akan menyaksikan bangunan  yang tak kalah menarik dan ikonik. Pada bagian depan atas bangunan itu terdapat patung Bunda Maria. Inilah yang dinamakan Gua Maria. 

Pada bagian tengah dan sayap kiri Gua Maria terdapat beberapa bangku panjang tempat berdoa. Sedangkan pada sayap kanannya terdapat tempat penyalaan lilin dan sumber air suci. “Setiap hari itu di sini ada pelayanan misa harian yang dilayani oleh romo,” ujar Bambang.

Rumah uskup dan suster

Berjarak hanya puluhan meter dari Gua Maria tedapat bangunan yang diperuntukkan bagi uskup dan dua suster dari Korea. Bangunan tersebut tampak asri. 

Saat ini juga sedang dibanguan gedung dua lantai yang akan difungsikan sebagai ruang pertemuan dan tempat retret. Sementara itu, di sebelah gedung itu terdapat kantin dan tempat penjualan buku serta pernak-pernik ibadah. 

Tanpa HTM 

Untuk menikmati keindahan destinasi wisata religi ini pengelola tidak mematok tarif alias tanpa harga tanda masuk (HTM). Hanya saja, kata Bambang, pengunjung dapat mengisi amplop yang sudah disiapkan untuk diisi seikhlasnya. “Ya kalau untuk kontribusi di sini ada parkir, tetapi parkir kalau mau memberi akan kami terima, tidak memberi pun tidak apa-apa,” sambungnya.  

Setiap datang, para peziarah akan disambut dengan mengisi buku tamu. Buku tamu disiapkan untuk melihat hari-hari yang paling ramai kunjungan. Setelah mengisi buku tamu, para peziarah dipersilakan untuk mengambil amplop persembahan. “Namanya persembahan untuk Tuhan, itu kan relatif besarnya," kata dia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lokasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Via Crucis Sukamoro berjarak sekitar 25 menit dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang ke arah Jalan Lintas Timur Sumatra Palembang - Jambi. 

Patung-patung objek wisata religi itu berada di perkampungan yang masih asri. Di sekelilingnya terdapat pemukiman warga yang tidak terlalu padat. Di daerah sekitar itu juga banyak dijumpai kebun sayur hingga kebun karet. 

PARLIZA HENDRAWAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus