Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisata Religi Semana Santa di Larantuka Resmi Dibatalkan

Wisata religi prosesi Semana Santa di Larantuka yang digelar setiap perayaan Paskah, dibatalkan antisipasi penyebaran wabah virus corona.

23 Maret 2020 | 11.29 WIB

Umat Katolik berdoa di makam leluhurnya jelang perayaan Prosesi Jumat Agung di Larantuka, NTT, 12 April 2017. Berdoa di makam lelulur merupakan bagian dari rangkaian Perayaan Semana Santa dalam menyambut hari raya Paskah. ANTARA/Kornelis Kaha
Perbesar
Umat Katolik berdoa di makam leluhurnya jelang perayaan Prosesi Jumat Agung di Larantuka, NTT, 12 April 2017. Berdoa di makam lelulur merupakan bagian dari rangkaian Perayaan Semana Santa dalam menyambut hari raya Paskah. ANTARA/Kornelis Kaha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Kupang - Wisata religi prosesi Semana Santa di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang digelar setiap perayaan Paskah, tahun ini resmi dibatalkan oleh Keuskupan Agung Larantuka. Pembatalan tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Bapa Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung telah membatalkan prosesi Semana Santa," kata Wakil Bupati Flores Timur, Agus Boli kepada TEMPO, Senin, 23 Maret 2020.
 
Menurut dia, keputusan gereja melalui yang Mulia Uskup Larantuka untuk membatalkan prosesi Semana Santa sangat luar biasa dan bijaksana. Pasalnya, gereja dan pemilik devosi Semana Santa yakni suku-suku Semana mengambil peran aktif bersama pemerintah, untuk mencegah pandemik Covid-19 atau wabah virus corona di Flores Timur dan Indonesia pada umumnya.
 
"Kami belajar dari Italia kasus pasien dan kematian manusia akibat virus corona sehari mencapai 800 kematian, karena masyarakatnya lalai dan melawan sikap pemerintah terkait social distancing atau isolasi sosial kurang dari 20 orang, atau jaga jarak satu meter dengan orang lain," katanya.
 
Karena itu, dia berharap warga Flores Timur dan Indonesia harus bersatu melawab virus corona. Caranya, dengan patuh pada keputusan yang diambil pemerintah untuk melindungi segenap jiwa raga rakyat dari ancaman virus corona ini.
 
Di sisi lain keputusan tersebut, menurut Agus Boli menunjukan bahwa sesungguhnya beriman tidak saja berdasar "rasa" tapi juga harus berdasar "rasio", yakni "credentes autem salvus erit", artinya "kami beriman yang menyelamatkan umat manusia".
 
"Kami berterimakasih kepada Yang Mulia Uskup Larantuka dan Pewaris Kerajaan Larantuka Bapa Don Tinus DVG bersama suku-suku Semana atas keputusan yang bijak dan sejalan dengan sikap pemerintah ini," ujarnya.
  
Dia mengimbau kepada masyarakat Flores Timur yang berada di luar daerah, untuk urungkan niat pulang dan berdoa saja dari jauh pada Tuan Ma, Ema Bunda Reinha Rosari Larantuka dan yakin akan didengar dan dikabulkan doa-doanya. "Saatnya kami berkontemplasi, berdoa dalam keheningan jiwa untuk dunia," harapnya.
 
YOHANES SEO 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus