Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berwisata ke pedesaan atau dusun bisa menjadi pilihan liburna yang menyenangkan sekaligus menenangkan. Apalagi jika saat wisata di desa, bisa mencoba pengalaman unik, misalnya naik gerobak sapi sambil keliling desa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengalaman itu bisa ditemukan di Dusun Jodog, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Paguyuban gerobak sapi Guyup Rukun menghadirkan wisata keliling pedesaan dengan menggunakan alat transportasi tradisional tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk sementara wisata gerobak sapi baru kita adakan yang reguler tiap Minggu Pon start dari lapangan Jodog berkeliling menikmati suasana pedesaan dan juga persawahan," kata Pengelola Wisata Gerobak Sapi Guyup Rukun Tri Iswanto di Bantul, Rabu, 23 Februari 2022.
Menurut Tri, dahulu gerobak sapi pernah jaya sebagai alat transportasi barang dan orang. Namun seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan alat transportasi modern, gerobak sapi ditinggalkan sebagai alat transportasi.
Alasan itu yang mendorong paguyuban yang memiliki anggota sekitar 40 orang itu berinovasi agar gerobak sapu tetap eksis. Bahkan cara ini bisa mendatangkan pendapatan bagi para pemilik gerobak sapi.
"Kebetulan tiap Minggu Pon ada pertemuan paguyuban gerobak sapi di lapangan Jodog, kadang sia-sia kalau cuma pertemuan, karena ternyata banyak pengunjung yang ingin tahu dan naik gerobak sapi, maka kami dari paguyuban membentuk pengelola wisata," kata Tri.
Ide ini ternyata mendapat respons yang positif dari masyarakat. Setelah disebarkan lewat media sosial, banyak orang yang datang untuk wisata keliling desa naik gerobak sapi.
"Untuk tarif wisata gerobak sapi di Minggu pon itu kita kenakan sebesar Rp70 ribu untuk bisa dinaiki orang dewasa dan anak-anak, dengan rute perjalanan mengelilingi dusun kurang lebih 25 menit," kata Tri.
Demi memuaskan pengunjung, paguyuban bisa melayani rute wisata gerobak sapi sesuai permintaan, misalnya sekaligus mengunjungi sejumlah destinasi wisata. "Kita punya beberapa destinasi untuk bisa dituju, biaya nanti menyesuaikan destinasi yang ada, ada budidaya ikan hias, pandai besi, gunung cilik, kemudian ada petilasan," kata Tri.
Sementara itu, pegiat pariwisata Desa Gilangharjo Pandak Eko Sutrisno Aji mengatakan gerobak sapi selain untuk wisata di setiap Ahad pon, nantinya akan ada kegiatan-kegiatan di luar waktu tersebut. "Kita juga mewacanakan karena ini mendekati bulan Ramadan kita tawarkan untuk ngabuburit setiap hari apa, untuk rute nanti kita tentukan atau permintaan dari pengunjung, kemudian kita di sini ada bajak sapi, jadi yang kebetulan hari ini panen nantinya akan kita bajak," kata dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.