Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

4 Alternatif Destinasi Wisata 2025 Tanpa Keramaian dan Overtourism

Dari 4 alternatif destinasi wisata tanpa keramaian dan overtourism, salah satunya adalah Sulawesi di Indonesia.

23 Februari 2025 | 09.00 WIB

Kawasan wisata Tanjung Bira. Dok.Istimewa
Perbesar
Kawasan wisata Tanjung Bira. Dok.Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Overtourism menjadi masalah serius bagi banyak destinasi populer di dunia. Seperti dilansir dari Sustainable Travel, banyaknya turis di satu objek wisata bisa menimbulkan efek negatif, seperti peningkatan kepadatan penduduk, kerusakan lingkungan dan ekosistem, keterbatasan infrastruktur, menurunnya kualitas hidup penduduk lokal, persaingan sumber daya, serta pengalaman pengunjung berkurang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tidak hanya buruk bagi lingkungan, hal ini juga membuat pengunjung harus mengeluarkan uang lebih besar, karena beberapa objek wisata terkenal, khususnya di Eropa menerapkan pajak turis serta pembatasan kunjungan wisatawan untuk menekan jumlah pelancong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kalau tak ingin terjebak overtourism, berikut ini beberapa destinasi wisata alternatif yang jarang dikunjungi, seperti dilansir dari Independent.

1. Albania

Pegunungan menjulang tinggi, pantai-pantai indah, pulau memesona di Laut Ionia. Negara ini memiliki keanekaragaman lanskap alam besar di wilayah daratan lebih kecil. Tempat yang dijuluki Albania Riviera ini menjadi lokasi bersantai menikmati liburan, karena pengunjung jauh lebih sedikit. Saat di sini, jangan lupa mampir ke Taman Nasional Theth untuk pendakian menyenangkan berkat pemandangan memukau seperti blue eye, mata air biru di lubang batu kapur.

Tidak jauh dari Taman Nasional Theth, pelancong dapat menemukan Pegunungan Alpen Albania di barat semenanjung Balkan, sebagai bagian dari Pegunungan Alpen Dinari. Tempat ini menyuguhkan puncak-puncak menakutkan di lembah glasial hijau yang ditumbuhi bunga liar musim semi. Lalu, di Tirana pelancong akan disuguhkan arsitektur kota yang mencerminkan keberagaman, termasuk Piramida Tirana, Masjid Namazgah, hingga House of Leaves.

2. Oman

Oman, salah satu negara di Timur Tengah menyimpan pemandangan gurun, pantai, serta pegunungan indah yang luput dari perhatian pelancong. Sebagai upaya melestarikan budaya dan tradisi, negara ini tidak membangun gedung pencakar langit, melainkan membuat bangunan baru bergaya neo-Islam, seperti Masjid Agung Sultan Qaboos dan Gedung Operan Kerajaan di Muscat. 

Kunjungi pegunungan Jebel Akhdar untuk melihat bunga mawar damask merah muda di musim semi, sementara Jebel Shams adalah rumah bagi Wadi Ghul, Grand Canyon of Arabia, tempat burung nasar Mesir terbang tinggi di atas desa-desa batu lumpur terbengkalai. Jangan lupa berkunjung ke Semenanjung Musandam, sebuah wilayah dengan teluk-teluk kecil fjord.

3. Sulawesi, Indonesia

Bali, bukan hanya satu-satunya objek wisata di Indonesia. Ada banyak destinasi alternatif selain Pulau Dewata, salah satunya adalah Sulawesi. Pulau terbesar kesebelas di dunia menjadi rumah bagi ribuan mil garis pantai indah menyaingi Bali, dan semuanya dengan jumlah wisatawan yang lebih sedikit. 

Di Sulawesi Selatan misalnya, terdapat Pantai Tanjung Bira dengan pasir berwarna putih tulang serta pohon palem. Lalu, menyelam di Bunaken untuk melihat terumbu karang berwarna-warni dengan sekitar 2 ribu spesies ikan. Selain itu, dataran tinggi Tana Toraja adalah rumah bagi masyarakat Suku Toraja yang dikenal memiliki makam-makam batu dengan peti-peti disusun bertumpuk.

4. Zimbabwe

Zimbabwe merupakan alternatif lebih tenang untuk safari Afrika. Negara tersebut menawarkan kesempatan melihat satwa liar lebih leluasa dibanding di wilayah lain benua itu. Taman Nasional Hwange adalah cagar alam terbesar di Zimbabwe juga salah satu terbesar di Afrika dengan luas 14.600 km persegi. Kemudian, terdapat air terjun terbesar di dunia yaitu Victoria, objek wisata yang harus dikunjungi ketika di Zimbabwe.

Sebagian besar petualangan di negara yang dijuluki Negeri Reruntuhan Kuno ini dimulai dan diakhiri di Kota Harare, area untuk menjelajahi jalan lebar penuh pohon jacaranda. Mampir juga ke Galeri Nasional untuk menyaksikan pameran fotografi, patung, lukisan, serta arsip nasional.

NIA NUR FADILLAH | SUSTAINABLE TRAVEL | INDEPENDENT

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus