Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Blue Lagoon di Islandia dibuka kembali untuk pengunjung setelah letusan gunung berapi yang menyebabkan penutupan selama berminggu-minggu. Spa, restoran, dan hotel ikonik ini sudah dibuka selama seminggu terakhir, menyambut pengunjung kembali untuk berendam di perairan biru susu dan bersantai di antara lanskap unik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kolam renang, spa, kafe, toko ritel, dan restoran Lava pertama kali dibuka kembali, meskipun dengan jam buka yang sedikit dikurangi, pada Sabtu lalu diikuti oleh Silica Hotel dan Retreat Hotel pada Selasa, dan terakhir restoran Moss yang berbintang Michelin di properti tersebut pada Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Setelah tiga hari yang menyenangkan dalam menyambut kembali staf dan tamu harian kami di Blue Lagoon, kami juga sangat senang dapat membuka kembali hotel kami,” kata Helga Árnadóttir, kepala operator penjualan, operasi, dan layanan di Blue Lagoon, seperti dikutip Travel and Leisure. “Kami sangat menghargai staf yang bekerja tanpa kenal lelah untuk membuka kembali perusahaan kami, dan kami berharap dapat terus menciptakan momen kebahagiaan bagi setiap orang yang mengunjungi kami.”
Blue Lagoon pertama kali ditutup pada November karena ancaman aktivitas gunung berapi di daerah tersebut, kemudian memperpanjang penutupan tersebut sebelum dibuka kembali pada bulan Desember. Namun, hanya beberapa hari kemudian, spa tersebut terpaksa ditutup kembali menyusul letusan gunung berapi di Semenanjung Reykjanes.
Meskipun terjadi letusan, tidak ada gangguan pada penerbangan menuju atau dari Bandara Internasional Keflavík Islandia, yang juga terletak di Semenanjung Reykjanes.
Saat ini Blue Lagoon buka mulai pukul 11.00 hingga 20.00. setiap hari. Untuk lebih melindungi fasilitas tersebut, Blue Lagoon telah membangun penghalang untuk melindungi infrastruktur dari potensi aliran lahar.
Menurut laporan Iceland Monitor yang dikutip Skift, penutupan yang lama telah merugikan Blue Lagoon lebih dari $29 juta atau sekitar Rp451 miliar, lapor Islandia Monitor. Selama penutupannya, operator tur yang biasa membawa wisatawan ke tempat spa geothermal itu mengganti Blue Lagoon dengan Sky Lagoon dalam rencana perjalanan mereka.
TRAVEL AND LEISURE | SKIFT