Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan adanya tambahan kasus baru terkonfirmasi Covid-19 yang jumlahnya naik signifikan pada Selasa, 18 April 2023. "Pada hari ini terdapat 44 kasus baru terkonfirmasi Covid-19 di wilayah DIY dan satu kasus positif meninggal dunia," kata Koordinator Bagian Humas Biro Umum, Humas Protokol Sekretariat DIY Ditya Nanaryo Aji saat menggelar konferensi pers hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah kasus baru itu ditemukan dari pemeriksaan terhadap 437 orang. Lonjakan kasus ini berlipat 100 persen lebih dibanding hari sebelumnya yang tercatat 19 kasus dalam sehari.
Temuan Kasus Covid-19 Baru
Jumlah kenaikan kasus baru Covid-19 di DIY ini ditemukan seiring dekatnya libur lebaran yang jatuh 21-22 April 2023. Temuan kasus baru terbanyak ada di Kabupaten Bantul sebanyak 15 kasus, disusul Kabupaten Sleman 12 kasus, Kota Yogyakarta 10 kasus, Kabupaten Gunungkidul 4 kasus, dan Kulon Progo 3 kasus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jumlah kasus Covid-19 aktif di DIY saat ini menjadi 392 kasus," ujar Ditya. Belum diketahui persis sumber klaster apa yang membuat kasus hari ini mendekati 50 kasus.
Destinasi Wisata Harus Terapkan Ketat CHSE
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menyatakan telah meminta seluruh destinasi wisata tetap menerapkan ketat protokol cleanliness, health, safety, dan environment (CHSE) pada masa libur Lebaran 2023 ini. "Status pandemi COVID-19 belum dicabut dan yang dicabut hanya kebijakan PPKM-nya maka seluruh destinasi wisata wajib menerapkan CHSE," kata Singgih.
Prinsip CHSE merupakan pedoman pelaku wisata dalam menjalankan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan berkelanjutan di destinasi wisata. "Jadi cek lagi wastafel serta sabun cuci tangan di destinasi, juga tempat sampah termasuk penanganannya," kata Singgih.
Pilihan Editor: CDC Hapus Sistem Peringatan Perjalanan Terkait Covid-19