Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

4 Januari 2024 | 22.07 WIB

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang merencanakan liburan di Yogyakarta akhir pekan ini perlu mengetahui perkiraan cuaca yang diprediksi menyelimuti kawasan itu. Hal ini menyusul sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diterjang hujan lebat disertai angin kencang yang merusak berbagai fasilitas umum dan rumah penduduk akibat pohon tumbang dan longsor pada Kamis, 4 Januari 2024. Kemungkinan hal yang sama akan terjadi selama tiga hari ke depan, 5-7 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hujan disertai angin pada Kamis di Yogya antara lain menyebabkan kanopi drop zone atau area naik-turun penumpang di Stasiun Tugu Yogyakarta sepanjang 50 meter ambruk. Akibatnya, sedikitnya lima mobil tertimpa kanopi besi itu meski tak sampai melukai korban luka dan jiwa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hujan angin membuat belasan rumah, kandang, hingga gudang di Kabupaten Sleman rusak tertimpa pohon tumbang.

Cuaca akhir pekan di Yogyakarta

Lantas, bagaimana cuaca Yogya dan sekitarnya hingga akhir pekan ini?

"Cuaca Yogyakarta pada Jumat-Minggu, 5-7 Januari 2024 masih berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan kilat atau petir," kata Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Warjono, Kamis.

Potensi hujan sedang-lebat tiga hari ke depan diprediksi terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul bagian utara dan tengah, Kabupaten Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara.

Warjono membeberkan, perkiraan itu berdasarkan hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada ketinggian 1,5 – 5,5 km (level 850 - 500 mb) berkisar antara 70 – 95 persen (basah). Kondisi itulah yang terus memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah Yogyakarta bakal lebih dominan terjadi pada siang-sore hari. 

BMKG Yogyakarta menyatakan hasil analisis dinamika atmosfer terkini dalam sepekan terakhir, cuaca ekstrem berupa hujan lebat itu turut memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di beberapa daerah Yogyakarta.

"Kami mengimbau masyarakat dan instansi terkait tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan," kata dia.

Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem di Yogyakarta. Dampak yang ditimbulkan bisa berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.

PRIBADI WICAKSONO

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus